INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Walaupun mendapat penolakan dari masyarakat, DPR RI tetap tidak menghiraukan dan ‘tancap gas’ ketok palu mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan UU No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia yang dalam beberapa hari ini ramai dibicarakan di media sosial.
Ratusan massa aksi dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan melayangkan protes massal menolak sekaligus meminta pencabutan UU TNI yang diduga menjadi awal kebangkitan Dwifungsi TNI.
Berdasarkan pantauan Interaksidotco di lokasi, massa aksi tiba di DPRD Kalsel pukul 15.00 Wita dengan membawa berbagai poster berisi seruan dan keresahan. Aksi dimulai dengan mimbar bebas sambil menunggu Ketua DPRD menemui massa aksi.
Negosiasi untuk mendekati kantor DPRD Kalsel dengan aparat keamanan berlangsung alot, karena tidak seperti biasanya, barikade dipasang 100 meter dari kantor.
Namun, mahasiswa terus berorasi sambil melayangkan kalimat-kalimat ‘sentilan fakta’ yang menggelitik untuk membakar semangat mahasiswa yang berdemontrasi.

“Timnas kita dibantai 5-1 oleh Negeri Kangguru, sedangkan bangsa kita sendiri dibantai RUU,” ucap Halid, salah satu orator aksi.
Setelah lebih dari sejam melakukan orasi di mimbar bebas, mahasiswa merapatkan barisan mencoba ‘merangsek’ masuk mendekati Kantor DPRD Kalsel.
Aksi semakin memanas ketika mahasiswa saling berlawanan, bahkan aparat diduga melayangkan beberapa pukulan kepada massa aksi dengan menggunakan pentungan.
Setelah aksi dorong-dorongan tersebut, barulah perwakilan DPRD Kalsel akhirnya menemui massa aksi. Mereka adalah Wakil Ketua DPRD Kartoyo dan Sadam Husin Nafarin dari Komisi II.

Mereka kembali mengabarkan bahwa Ketua DPRD Kalsel, Supian HK, tidak hadir karena alasan kesehatan.
“Saat ini, Ketua tidak hadir karena baru selesai operasi pengangkatan ring jantung dan beliau berada di Amuntai,” jelas Kartoyo saat menerima massa aksi.
Mendengar pernyataan itu, perwakilan Aliansi BEM se-Kalsel, Adi Jayadi, mengungkapkan bahwa mahasiswa sudah terlalu skeptis terhadap absennya Supian HK dalam aksi mahasiswa. Terlebih, ini adalah kali ketiga ia mangkir sejak aksi penolakan PPN 12 persen dan efisiensi anggaran beberapa waktu lalu.
“Kami wajar ragu dan skeptis hari ini. Bapak (Supian HK) beralasan sakit, tetapi beberapa hari yang lalu ia hadir dalam pimpinan sidang dan rapat pusat. Itukah yang namanya sakit?” ucap Adi dengan lantang saat mediasi dengan perwakilan DPRD.
Baca juga: Wali Kota Banjarmasin Sampaikan Rancangan Awal RPJMD di Rapat Paripurna DPRD
Kartoyo yang mendengar hal itu hanya membiarkan mahasiswa menafsirkan sendiri alasan sakit Supian HK. Namun, ia menegaskan menerima aspirasi mahasiswa dengan prinsip kolektif kolegial.
Tak mau aspirasinya hanya sebatas diterima, mahasiswa meminta Kartoyo untuk menelepon Supian HK guna memastikan bahwa Ketua DPRD memberikan mandat. Setelah berbincang melalui telepon WhatsApp, Supian HK menyetujui pemberian mandat kepada Kartoyo dan Sadam Husin Nafarin.
Hasilnya, atas permintaan BEM se-Kalimantan Selatan, Ketua DPRD Provinsi Kalsel melalui mandat dengan nomor: 105/DPRD/III/2025 memberikan wewenang kepada Kartoyo dan Sadam Husin Nafarin untuk menyuarakan aspirasi mengenai tuntutan aksi, menolak UU TNI, mendesak RUU Perampasan Aset, serta meminta DPRD Kalsel menyatakan sikap menolak UU TNI.

Jenderal Lapangan BEM se-Kalsel, Dimas Bara Saputra, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap UU TNI ini. Beberapa ayat dalam Pasal 47, kata dia, mengikis demokrasi dalam kehidupan masyarakat sipil apabila disatukan dengan militer.
“Sejarah sudah mencatat hal itu. Ketika masyarakat sipil dan militer disatukan, kekuatan militer akan menjadi terlalu aktif. Ini cukup berbahaya bagi negara yang disebut negara demokrasi,” ujar Dimas kepada sejumlah wartawan.

Dimas mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal perkembangan mandat yang telah diberikan kepada DPRD Kalsel untuk meneruskan penolakan UU TNI ke DPR RI dan hasilnya akan dirilis melalui media sosial.
“Kami memberikan tenggat waktu satu minggu. Jika dalam waktu itu tidak ada kemajuan sama sekali, kami akan turun lagi dengan massa yang lebih banyak,” pungkasnya.