INTERAKSI.CO, Istanbul – Guncangan hebat melanda Istanbul pada Rabu (23/4) siang waktu setempat. Gempa bermagnitudo 6,2 yang berpusat di Laut Marmara mengejutkan warga kota terbesar di Turki itu.
Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Muhamad Alvian, yang saat ini tinggal di kawasan Halicioglu, turut merasakan dampaknya secara langsung.
Mengutip CNN Indonesia, Alvian menceritakan bahwa gempa menyebabkan kepanikan besar di lingkungan tempat tinggalnya.
“Aku beserta tetangga-tetangga rumah juga panik karena getarannya besar dan terasa. Kami langsung keluar dari apartemen untuk mencari tempat aman,” ujar Alvian melalui pesan singkat.
Alvian yang merupakan mahasiswa Istanbul University mengatakan, gempa terjadi saat momen yang cukup krusial—yakni perayaan Hari Kedaulatan Nasional dan Hari Anak di Turki. Akibatnya, banyak anak-anak ikut histeris karena terkejut dengan guncangan yang terjadi di tengah suasana liburan.
“Anak-anak juga pada shock, apalagi ini kan hari libur nasional dan hari anak. Mereka jadi tambah panik,” tambahnya.
Baca juga: Hollywood Terjepit, Perang Dagang dan AI Picu Krisis Industri Film Global
Berdasarkan informasi yang diterima Alvian dari rekan-rekannya, sedikitnya dua apartemen di wilayah Istanbul mengalami kerusakan. Selain itu, kaca rumah dan toko-toko juga dilaporkan retak akibat gempa.
Meski demikian, Alvian memastikan kondisi dirinya dan lingkungan sekitar aman.
“Alhamdulillah kami semua di sini dalam kondisi baik,” tuturnya.
Tiga Guncangan Susulan
Badan meteorologi setempat mencatat bahwa gempa utama terjadi pada pukul 12.49 siang, disusul tiga gempa susulan dengan kekuatan antara 4,4 hingga 4,9 magnitudo.
Pemerintah Istanbul melalui kantor gubernur masih terus memantau perkembangan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau luka, maupun bangunan yang roboh. Warga diimbau untuk tetap menjauhi bangunan yang terlihat retak atau berpotensi roboh.
Kejadian ini memunculkan kembali trauma besar yang dialami warga Turki dua tahun lalu, ketika gempa berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang negara tersebut dan menyebabkan lebih dari 50 ribu korban jiwa serta ratusan ribu lainnya mengungsi.