INTERAKSI.CO, Tokyo – Tsunami yang menerjang pesisir Jepang setelah gempa dahsyat mengguncang wilayah Timur Jauh Rusia menyebabkan beberapa ekor paus raksasa terdampar di pantai Kota Tateyama, Prefektur Chiba.
Stasiun televisi lokal Jepang, mengutip laporan Hindustan Times dan News18 pada Rabu (30/7/2025), menayangkan sedikitnya empat ekor paus raksasa yang terdampar di pantai beberapa jam setelah gempa terjadi. Paus-paus itu terlihat terdiam di perairan dangkal dengan ombak yang terus datang dan pergi.
Para ahli menjelaskan bahwa tsunami dapat menyebabkan paus terdampar akibat perubahan cepat dan drastis pada permukaan air serta arus di dekat pantai. Di laut dalam, paus umumnya tidak terpengaruh tsunami.
Namun saat gelombang mendekati pantai, air yang awalnya surut bisa kembali menghantam daratan dengan kekuatan besar dan menyeret paus ke tepian.
Media Jepang NHK World menyebut gelombang tsunami jauh lebih kuat dari ombak biasa. Bahkan gelombang setinggi 50 sentimeter bisa mendorong beban hingga 200 kilogram.
Kamera merekam momen paus-paus itu terdampar tak lama setelah Badan Meteorologi Jepang (JMA) melaporkan gelombang tsunami setinggi 50 sentimeter menghantam Pelabuhan Ishinomaki di Prefektur Miyagi, pesisir timur Jepang—gelombang tertinggi sejauh ini.
Selain itu, sebanyak 16 lokasi di sepanjang pesisir Pasifik melaporkan gelombang setinggi hingga 40 sentimeter, mulai dari Hokkaido hingga wilayah timur laut Tokyo. Gelombang pertama dilaporkan menerjang pesisir Hokkaido dengan ketinggian 30 sentimeter.
Otoritas Jepang mengimbau warga tetap waspada karena gelombang lebih besar diperkirakan menyusul. JMA memperingatkan potensi gelombang setinggi 3 meter di sepanjang pesisir utara dan timur Jepang.
Pemerintah setempat telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk sejumlah kota pesisir di sepanjang pantai Pasifik.
“Kami memperkirakan gelombang tsunami dapat menimbulkan kerusakan. Segera evakuasi dari wilayah pesisir dan tepi sungai ke tempat aman seperti dataran tinggi atau gedung evakuasi,” demikian imbauan otoritas Jepang.
“Gelombang tsunami kemungkinan akan datang berulang kali. Jangan tinggalkan area aman sebelum peringatan resmi dicabut,” lanjut peringatan tersebut.