INTERAKSI.CO, Banjarbaru – Wali Kota Banjarbaru, Hj. Erna Lisa Halaby, memanen jagung dan cabai dalam kegiatan Farm Field Day di Landasan Ulin Utara, Selasa (5/8).
Ia turun langsung ke lahan pertanian milik Kelompok Tani (Poktan) Kurnia Makmur di Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang.
Kegiatan ini sebagai bentuk komitmennya mendukung program nasional Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto dalam optimalisasi lahan pertanian dan penguatan ketahanan pangan.
Juga merupakan bagian dari program 100 hari kerja Wali Kota Banjarbaru yang mendukung ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di daerah.
“Alhamdulillah, luar biasa. Tanamannya sangat subur dan saat ini memang waktunya untuk dipanen. Ini adalah bukti bahwa kerja keras para petani kita membuahkan hasil yang sangat baik,” ujar Lisa Halaby usai memetik cabai dan jagung langsung dari kebun.
Wali kota yang dikenal dekat dengan masyarakat ini juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Poktan Kurnia Makmur atas kegigihan dan kerja sama mereka dalam menjalankan program pertanian produktif.
“Saya ucapkan terima kasih kepada para petani yang telah membantu mewujudkan ketahanan pangan di Banjarbaru. Ini bukan hanya panen hasil pertanian, tapi juga panen semangat dan harapan untuk masa depan yang lebih sejahtera,” tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Lisa juga menyerahkan bantuan bahan pangan serta sarana dan prasarana pertanian bagi para petani sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Ketua Poktan Kurnia Makmur, Mariono, menyebutkan bahwa lahan pertanian seluas 0,1 hektare tersebut ditanami dengan varietas jagung dan cabai unggulan. Hasil panennya mencapai 3.000 buah jagung dan lebih dari 20 kilogram cabai (satu kali panen).
Pemerintah, sebutnya, juga telah membantu, semisal pupuk dan benih gratis, sehingga kelompok taninya terbantu.
“Alhamdulillah pupuk dan bantuan lain lancar, tinggal irigasinya saja yang perlu diperhatikan. Kami siap terus mendukung ketahanan pangan daerah,” tutup Mariono.