INTERAKSI.CO, TambanSedia payung sebelum hujan. Peribahasa itu terasa tepat untuk menggambarkan pentingnya antisipasi sejak dini untuk menghadapi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi di masa depan.

Pemberdayaan sumber daya manusia, khususnya untuk anak-anak sekolah dasar jadi salah satu bentuk kepedulian mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik kelompok 5 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat (FISIP ULM).

Mereka menyambangi Sekolah Dasar Negeri Tamban Sari Baru, Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala, pada Rabu (6/8/2025) pagi.

Kegiatan sosialisasi itu diisi oleh dua narasumber: Hemalia Najmi Dhiaulhaq dan Dewi Karina, keduanya mahasiswa KKN Kelompok 5 dari Program Studi Ilmu Komunikasi ULM 2022.

Hemalia tampil pertama. Dia mengawali sesi ini dengan materi Ponsel Pintar untuk Anak Pintar.

Menurutnya, tingkat literasi digital di kalangan anak-anak SD dari kelas 1, 2 dan 3 tergolong rendah. Hanya ada beberapa yang sudah bisa menggunakan smartphone dengan baik.

“Dikarenakan banyak sekali anak-anak yang diberi ponsel oleh orang tuanya, namun tidak diawasi. Sehingga materi ini sangat cocok untuk anak-anak SD, setidaknya mereka aware dengan bahaya menggunakan ponsel jika terlalu lama atau bahkan sampai kecanduan,” kata Hemalia Najmi Dhiaulhaq.

Penyampaian sosialisasi literasi digital dan PHBS oleh mahasiswa KKN Kelompok 5 Ilmu Komunikasi ULM di Desa Tamban Baru. Foto: Nadya untuk Interaksi.co

Baca juga: Kementerian Kebudayaan Uji Draf Sejarah Indonesia di ULM

Baca juga: ULM Dihantam Badai Lagi: Program 100 Guru Besar, Mimpi atau Ilusi?

Dirinya menyebut ada kecenderungan anak-anak lebih bermain gim. Melalui edukasi ini, diharapkan orang tua dan guru dapat mengawasi aktivitas mereka dalam menggunakan smartphone.

“Semoga anak-anak di sekolah dasar disini semakin memahami bagaimana fungsi ponsel dan lebih sadar terhadap bahaya ponsel jika digunakan secara terus menerus,” ucapnya.

Setelah Hemalia, giliran Dewi Karina menyampaikan materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

PHBS, kata Dewi, penting untuk anak-anak SD mengetahui cara menjaga kebersihan diri untuk mencegah terserang penyakit.

“Kebanyakan anak-anak usia sekolah dasar masih minim kesadaran akan praktik hidup bersih dan sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, motivasi, dan fasilitas yang mendukung di lingkungan sekolah,” paparnya.

Dia pun memberikan tips untuk menjalankan PHBS untuk siswa SD. Mulai dari menu makanan sehat, contoh penerapan PHBS di lingkungan rumah dan sekolah. Kemudian, cara mencuci tangan yang baik beserta video tutorialnya.

“Semoga dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan anak-anak dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,” harapnya.

Mendukung kedua narasumber, Kepala Sekolah Dasar Negeri Tamban Sari Baru, Rogayah, menyambut baik kegiatan ini.

“Kami senang dengan kedatangan mahasiswa KKN ke sekolah. Kami akan selalu menyambut dengan tangan terbuka dan siap membantu mahasiswa dalam melakukan program kerja,” ujarnya saat ditemui.

Tak hanya antusias, Rogayah juga berharap agar siswa SDN Tamban Sari Baru dapat menerapkan materi sosialisasi di kehidupan sehari-hari.

“Semoga materi, praktik, dan games yang dibawakan oleh mahasiswa dapat diterima oleh seluruh murid. Semoga mahasiswa KKN mendapat pengalaman yang menyenangkan,” imbuhnya.

Sosialisasi diakhiri dengan sesi foto bersama dan bagi bingkisan kecil. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh siswa dapat menanamkan nilai-nilai disiplin dalam penggunaan digitalisasi dan menjadikan lingkungan bersih dan sehat.

Author