INTERAKSI.CO, Jakarta – Sesosok manekin berompi oranye bertuliskan “TAHANAN KPK” dengan tambahan tempelan tulisan “Jangan Mimpi Pakai Rompi Ini” kini terpajang di lobi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Manekin berbaju khaki dan celana hitam itu dipajang atas instruksi langsung Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, sebagai pengingat bagi jajaran Kemnaker agar menjauhi praktik korupsi.

“Teman-teman kalau lihat di sini ada patung orang pakai rompi oranye. Saya selalu mengingatkan,” ujar Yassierli di Jakarta, Kamis (21/8/2025), dikutip dari Antara.

Langkah ini dilakukan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer alias Noel, pada Kamis siang (21/8/2025).

Noel ditangkap terkait dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya, OTT dilakukan di Kantor Kemnaker Jakarta Selatan sekitar pukul 11.00, melibatkan Noel dan 10 orang lainnya. Setelah ditangkap, mereka dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Kemendikdasmen Resmi Hapus Program Guru Penggerak, Sertifikat Tak Lagi Jadi Syarat Kepala Sekolah

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyebut penyidik juga menyita 22 kendaraan dalam rangkaian OTT ini. Di antaranya mobil mewah seperti Nissan GT-R, BMW, dua Hyundai Palisade, hingga tiga motor Ducati.

Kasus Noel menambah panjang daftar pejabat Kemnaker yang terjerat kasus korupsi. Sebelumnya, pada Juli 2025, KPK juga menahan delapan pejabat eselon I hingga staf terkait kasus pungli izin tenaga kerja asing (TKA) dengan nilai suap mencapai Rp58 miliar. Uang tersebut bahkan disebut dinikmati oleh 85 pegawai Kemnaker.

Tidak hanya itu, Kemnaker juga pernah tercoreng skandal serupa pada 2011 melalui kasus “kardus durian,” yang melibatkan pejabat tinggi Kemenakertrans.

Melihat kondisi ini, Yassierli mengaku geram sehingga memilih memasang manekin berompi KPK di depan meja resepsionis. “Supaya semua ingat, jangan coba-coba,” tegasnya.

Author