INTERAKSI.CO, Kotabaru – Band Primitive Monkey Noose asal Batulicin kembali menggebrak panggung Siring Laut Kotabaru pada malam parade budaya, Sabtu (23/8/2025). Penampilan mereka sukses memukau ribuan warga Bumi Saijaan.
Band yang dikenal dengan kolaborasi musik panting khas Kalimantan dan rock modern itu membawakan tujuh lagu, membuat penonton larut dalam euforia. Suasana semakin pecah ketika pengunjung berdesakan mendekat ke panggung untuk bergoyang bersama.
Sari, salah satu penonton, mengaku puas menyaksikan penampilan band asal Bumi Bersujud itu. “Intinya seru dan memukau. Kami sangat terhibur tadi malam. Personelnya juga ramah. Semoga Bang Richy dan tim bisa tampil lagi di Kotabaru,” ujarnya.
Vokalis band, Richy Petroza, bangga bisa menghibur warga Saijaan dalam rangkaian Festival Budaya Saijaan (FBS). Ia menyebut ini kali kedua Primitive Monkey Noose tampil di Kotabaru, setelah sebelumnya sukses manggung di destinasi wisata Puncak Mamake.
“Band ini kami dirikan lima tahun lalu. Tujuan kami sederhana, melestarikan musik panting dan mengkolaborasikannya dengan punk rock. Kami juga ingin memotivasi generasi muda Kotabaru agar semakin kreatif lewat musik,” kata Richy.
Malam parade budaya FBS 2025 juga menampilkan sembilan etnis, di antaranya Bajau, Banjar, Dayak, Bugis, Tionghoa, Batak, Jawa, Bali, dan Mandar. Mereka hadir dengan busana adat, musik tradisional, dan tarian khas, membuat ribuan warga terhibur.