INTERAKSI.CO, Banjarmasin – One Piece selalu punya cara mengguncang emosi para penggemarnya. Eiichiro Oda, sang kreator, dikenal lihai menghadirkan cerita yang penuh kejutan, sekaligus menyentuh hati.

Salah satu momen paling menyayat dalam sejarah seri ini adalah ketika Portgas D. Ace, kakak yang begitu dicintai Luffy, tewas di Marineford.

Bagi para Nakama (sebutan fans One Piece), kepergian Ace bukan sekadar adegan dalam manga. Itu adalah pukulan emosional yang terasa nyata, seakan kehilangan sosok kakak sendiri.

Hingga kini, kematian Ace masih menjadi salah satu momen paling ikonik sekaligus paling menyedihkan dalam dunia One Piece.

Baca juga: 6 Anime Legendaris 90-an yang Jadi Favorit Anak Indonesia

Ace digambarkan sebagai karakter karismatik: anak Gol D. Roger, kakak Luffy, dan komandan divisi Whitebeard Pirates. Namun, nasib membawanya ke eksekusi publik di Marineford, setelah sebelumnya ditahan di Impel Down.

Oda bahkan sempat mendapat penolakan dari editornya, Akira Jean-Baptiste Hattori, yang menyarankan agar Ace tidak dibunuh. Tetapi Oda tetap teguh: kematian Ace harus terjadi demi perkembangan cerita.

Ace meninggal melindungi Luffy dari serangan magma Akainu. Di detik terakhir, ia tersenyum, menyadari bahwa hidupnya tidak sia-sia. Momen itu menjadi titik balik besar bagi Luffy.

Kehilangan Ace membuatnya sadar bahwa mimpi menjadi Raja Bajak Laut bukan perjalanan mudah. Ia harus tumbuh lebih kuat agar bisa melindungi orang-orang yang ia cintai.

Meski tragis, Oda mencoba sedikit mengobati kerinduan penggemar lewat ilustrasi Ace di usia 40 dan 60 tahun dalam SBS edisi ke-89.

Gambaran itu menghadirkan “masa depan yang tidak pernah terjadi”, seakan memberi kesempatan bagi nakama untuk membayangkan bagaimana jika Ace masih hidup.

Ilustrasi Ace di usia 40 dan 60 tahun dalam SBS edisi ke-89

Adegan kematian Ace sendiri menjadi jauh lebih emosional dalam versi anime, dengan tambahan musik dan akting suara. Oda bahkan mengaku sempat merasa kejam melihatnya kembali, meski akhirnya menerima bahwa keputusan itu penting.

Hingga kini, nama Ace selalu membekas di hati penggemar. Ia bukan hanya karakter, tetapi simbol pengorbanan, kasih sayang seorang kakak, dan harga dari sebuah mimpi besar. Inilah kekuatan One Piece: kisah yang tetap hidup, bahkan setelah karakternya tiada.

Author