INTERAKSI.CO, Jakarta – Banjir besar melanda Bali setelah hujan ekstrem mengguyur pada Selasa malam, 9 September 2025. Foto dan video banjir yang disebut sebagai yang terparah di pulau wisata itu cepat menyebar di media sosial.

BMKG mencatat curah hujan di Bali pada malam itu mencapai 385,5 mm, jauh di atas ambang batas hujan ekstrem yakni 150 mm per hari. Data ini berasal dari Stasiun Klimatologi Bali di Jembrana, sementara Stasiun Geofisika Denpasar mencatat 188,4 mm.

Sehari sebelumnya, BMKG telah merilis prospek cuaca mingguan yang menempatkan Bali dalam status Siaga pada 9–11 September 2025. Peringatan dini disampaikan terkait potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca juga: Reshuffle Kedua Kabinet Merah Putih, Lima Menteri Diganti dan Kementerian Haji Dibentuk

Bali masuk dalam daftar wilayah rawan bersama Aceh, Sumatra Utara, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat.

BMKG menjelaskan hujan ekstrem dipicu oleh sejumlah faktor. Antara lain Dipole Mode Index (DMI) negatif sebesar −1,28 yang meningkatkan kandungan uap air di wilayah Indonesia, serta kondisi atmosfer yang labil sehingga mendukung pembentukan awan hujan skala lokal.

BNPB melaporkan banjir melanda Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung, dan Kota Denpasar. Per Rabu siang, 10 September 2025, BNPB mendata dua orang meninggal dunia dan 103 keluarga (200 jiwa) terdampak banjir di Jembrana.

Author