INTERAKSI.CO, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggugat PT Tempo Inti Media Tbk ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan tuntutan lebih dari Rp 200 miliar. Ia mempermasalahkan judul berita harian Tempo edisi 16 Mei 2025 berjudul “Poles-Poles Beras Busuk”.

Gugatan tersebut terdaftar dengan nomor perkara 684/Pdt.G/2025/PN JKT SEL tertanggal 1 Juli 2025. Kuasa hukum Amran, Chandra Muliawan, menyatakan Tempo melakukan perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian materil maupun immateril.

Amran menuntut ganti rugi materil senilai Rp 19.173.000 untuk biaya pencarian dan pengumpulan data pemberitaan serta rapat terkait. Ia juga menuntut ganti rugi immateril Rp 200 miliar karena menilai pemberitaan Tempo menurunkan kinerja Kementerian Pertanian, mengganggu program, dan merusak kepercayaan publik.

Direktur Eksekutif LBH Pers, Mustafa Layong, yang menjadi kuasa hukum Tempo, menyebut sidang hari ini berlangsung setelah mediasi lima kali gagal. “Kami hadir untuk menghadiri sidang pembacaan gugatan. Proses mediasi tidak mencapai kesepakatan,” kata Mustafa, Senin, 15 September 2025.

Kasus ini bermula ketika Amran mempersoalkan poster berita Tempo soal kebijakan pengelolaan beras dengan judul “Poles-Poles Beras Busuk”. Amran menilai judul itu merusak kredibilitas kementerian dan mengadukannya ke Dewan Pers.

Dewan Pers mengeluarkan Pernyataan, Penilaian, dan Rekomendasi (PPR) yang mewajibkan Tempo memenuhi lima poin. Rekomendasi utama adalah mengganti judul poster di Instagram, menyampaikan permintaan maaf, serta melakukan moderasi konten. Dua poin lain mewajibkan Tempo melapor kembali setelah melaksanakan rekomendasi.

Mustafa menjelaskan Tempo menerima PPR pada 18 Juni 2025 dan sudah melaksanakan seluruh poin pada 19 Juni 2025, sehari setelah menerima rekomendasi. Meski begitu, Amran tetap menggugat secara perdata pada 1 Juli 2025 karena menilai Tempo gagal memenuhi rekomendasi Dewan Pers.

Usai persidangan, kuasa hukum Amran menolak memberi komentar dan langsung meninggalkan pengadilan.

Sumber: Tempo.co

Author