INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Penderita stunting di Kota Banjarmasin mulai mengkhawatirkan. Angkanya kini mencapai 26,5 persen.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR, menekan Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) agar bergerak cepat menjalankan enam langkah konkret dalam upaya menurunkan kasus tersebut.
Yamin menyebut hasil evaluasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalimantan Selatan menunjukkan rendahnya efektivitas lintas sektor dalam menangani stunting.
“Ini bukan sekadar angka, tapi cerminan kinerja kita di lapangan,” terangnya di Balai Kota Banjarmasin, Senin (6/10).
Ia menegaskan pertemuan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting ini perlu menjadi momentum, sehingga, diperlukan koordinasi dan langkah tindak lanjut mengenai evaluasi realisasi kerja selama ini.
Enam langkah yang diperintahkan mencakup; pengaktifan TP3S di semua kelurahan, penguatan sistem monitoring, peningkatan koordinasi lintas sektor, jaminan dukungan anggaran, integrasi data stunting, serta peningkatan kapasitas kader Posyandu dengan dukungan CSR perusahaan.
Menurut Yamin, penanganan stunting tidak bisa hanya dibebankan pada sektor kesehatan semata.
Targetnya, langkah-langkah yang akan diupayakan tersebut dapat mempercepat penurunan angka stunting. Harapannya, dapat terpenuhi keinginan generasi muda Banjarmasin menjadu sehat dan produktif.
Editor: Puja Mandela