INTERAKSI.CO, Pagatan – Sound of Heroes! Ini merupakan event musikal Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 yang akan digelar di Pagatan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Event ini merupakan hasil kolaborasi antara Palaka Project dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Tanah Bumbu. Sound of Heroes akan menyajikan sesuatu yang seru dan mengejutkan untuk pengunjung Palaka dan pecinta musik di Bumi Bersujud.
Seru karena acara bertajuk Sound of Heroes itu akan diisi dengan pembagian doorprize yang menarik. Acaranya juga bakal mendapat updrage dibanding tahun lalu.
“Dijamin lebih seru dibanding tahun lalu,” kata Badar, mewakili Manajemen Palaka, kepada interaksi.co, Sabtu (3/8/2024).
Event ini juga menampilkan line up yang mengejutkan, karena band-band ngetop di Tanah Bumbu akan berbagi panggung di hari yang sama.
Nama pertama adalah Primitive Monkey Noose. Penampilan Richie Cs akan istimewa karena untuk pertama kalinya mereka tampil di Palaka Coffe. Menarik ditunggu bagaimana suasana Palaka yang teduh bakal digeber habis-habisan dengan lagu-lagu yang keras, cepat, brutal, dan terkadang kocak, ala band yang pernah menjadi penampil pada Synchronize Fest 2023 lalu.
Nama kedua yakni Senja Djingga. Kendati baru merilis satu single, tapi peforma band ‘bertampang HRD’ ini menjadi nilai jual yang oke. Itu belum ditambah dengan peforma Arie Tirta Dinata yang memiliki kualitas vokal mumpuni dan seringkali berhasil membius para wanita, terutama ABG labil.
No Counter! Band pop punk yang berbasis di Batulicin ini juga akan menjadi penampil yang menarik. Sama seperti Primitive Monkey Noose, kelompok ini bukanlah band yang biasa main di kafe-kafe.
Jika Senja Djingga mewakili area mainstream, karena selain rutin main di kafe dan menerima job wedding-an, lalu Primitive Monkey Noose, yang meski nge-punk, tapi masih bertoleransi dengan event-event APBD, maka No Counter berada di titik paling kiri dalam peta musik Tanah Bumbu saat ini. Menyaksikan anak-anak muda ini ngepunk di kafe populer merupakan sesuatu yang unik dan agak langka.
Setelah menampilkan tiga band pada Sabtu malam, pada Minggu sorenya ada dua band lagi yang jadi penampil yakni Banuansa dan Reunion.
Popularitas dua kelompok ini memang tak sementereng tiga band sebelumnya. Tapi, Reunion, yang berbasis di Batulicin, termasuk lumayan. Mereka punya satu karya bagus yang harus diperdengarkan kepada pecinta musik Tanah Bumbu. Sound of Heroes akan ditutup Tribute Dewa 19 pada Minggu malam.
Sangat menarik melihat kepedulian pihak Palaka dalam membangun kultur musik di Pagatan. Meski berskala kecil, tetapi mereka sudah menunjukkan kepeduliannya untuk membuat peradaban musik baru di Tanah Bumbu yang lebih kreatif, inovatif, dan tentu saja menghargai sejarah.
Penulis: Puja Mandela