INTERAKSI.CO, Batulicin – Sebanyak 264 eksavator dari total dua ribu unit yang dibeli Jhonlin Group dari perusahaan asal China, SANY, telah tiba di Indonesia pada Selasa (13/8/2024).

Satu tongkang yang membawa 88 unit eksavator telah tiba tadi pagi. Dua tongkang lainnya yang membawa 176 unit eksavator akan tiba malam ini di Distrik Ilwayab Wanam, Merauke, Papua Selatan.

“Totalnya ada 246 unit eksavator,” kata Asisten Operasi Project Wanam Satu Juta Hektare, H. Deden, dalam rilis yang diterima interaksi.co.

Baca juga: Sabar Ya, Bypass Banjarbaru-Batulicin Ditutup Sementara

Pada kloter pertama, eksavator yang datang berjumlah 500 unit. Ratusan alat berat itu kini telah digunakan untuk menggarap proyek pertanian seluas 100 ribu hektare di Papua Selatan.

Sebelumnya, pada 26 Juni 2024 kemarin, perusahaan alat berat raksasa China SANY, menandatangani pesanan dua ribu eksavator dengan Jhonlin Group. Ini merupakan pesanan internasional terbesar di dunia untuk ekskavator.

Baca juga: Pemprov Kalsel Resmikan Bypass Banjarbaru – Batulicin pada 24 Agustus 2024

Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh pemilik Jhonlin Group Andi Syamsuddin Arsyad, atau yang lebih dikenal dengan nama Haji Isam, di Shanghai, China. Penandatangan MoU itu didampingi oleh Timothy Savitri selaku partner dari Jhonlin Group.

Ekskavator SANY SY215C-9 memiliki kapasitas 21,5 ton dan cocok untuk pekerjaan yang lebih berat, terutama sektor pertanian. Harga ekskavator SANY SY215C-9 baru sekira Rp1,7-2,3 miliar sedangkan harga bekas berkisar antara Rp 700 juta hingga Rp1 miliar, tergantung pada tahun produksi dan kondisi mesin.

Diperkirakan nilai dua ribu eksavator yang dipesan oleh Jhonlin Group dari produsen alat berat SANY berkisar Rp4 triliun.

Langkah Jhonlin Group memesan eksavator itu untuk pertanian dari produsen alat berat China, SANY Group bertujuan untuk tugas negara. Jhonlin Group akan terus mengembangkan proyek pertanian untuk mendukung pengembangan pertanian Indonesia.

Pengusaha asal Kalimantan Selatan ini dipercaya menggarap proyek lumbung pangan atau food estate sekitar 100 ribu hektare di Papua.

Jhonlin Group adalah adalah perusahaan induk dari unit bisnis yang bergerak di sejumlah bidang, seperti pertambangan, jasa pelabuhan, jasa transportasi laut dan udara, bongkar muat laut lepas, pertanian dan agrobisnis, kesehatan, jasa keamanan, infrastruktur, serta manufaktur.

Author