INTERAKSI.CO, Batulicin — Musisi indie pop asal Kalimantan Selatan yang kini berdomisili di Tanah Bumbu, Afiffaturr, resmi merilis single terbarunya berjudul “Sukar Mengadu”. Lagu ini merupakan karya kontemplatif yang menyentuh isu kesehatan mental dan maskulinitas dalam masyarakat.

“Sukar Mengadu” lahir dari pengamatan personal Afiffaturr terhadap banyak pria dewasa, khususnya para kepala keluarga, yang kerap memendam emosi dan perasaan mereka dalam menghadapi tekanan hidup.

Dalam budaya yang menjunjung norma maskulinitas kaku, ekspresi emosi seperti kesedihan dan tangisan sering dianggap melemahkan citra “laki-laki sejati”, sementara kemarahan justru lebih dapat diterima sebagai bentuk ekspresi yang dianggap maskulin.

“Tidak apa sesekali mengeluh,” ujar Afiffaturr, menyampaikan pesan sentral dari lagu ini.

Dengan aransemen indie pop yang lembut namun sarat intensitas emosional, lagu ini mengajak pendengar untuk membuka ruang bagi perasaan-perasaan yang selama ini terpendam.

Baca juga: Rei Beach Festival Band 2025 Siap Digelar, Total Hadiah Puluhan Juta

Melalui “Sukar Mengadu”, Afiffaturr tidak hanya menyuguhkan musik, tetapi juga mendorong diskusi penting tentang kesehatan mental dan empati lintas gender.

Lagu ini telah tersedia di berbagai platform musik digital seperti Spotify, YouTube, Apple Music, dan lainnya.

Afiffaturr, yang memiliki nama lengkap Afif Faturrahman, lahir di Tarakan, 20 Januari 1995. Ia dikenal sebagai musisi dengan pendekatan liris yang introspektif dan aransemen musik yang hangat. Beberapa musisi yang paling memengaruhi perjalanan bermusiknya adalah Kunto Aji, Sarah Kang, dan Michael Bublé.

Dua lagu yang sangat berpengaruh dalam hidupnya adalah “Saudade” dari Kunto Aji dan “Home” dari Michael Bublé. Kedua lagu tersebut memiliki makna emosional mendalam karena merupakan lagu favorit orang tuanya.

“Ini lagu kesukaan mama abah ulun,” tuturnya.

Author