INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Pertunjukan teater modern berjudul The King in Yellow berhasil mencuri perhatian penonton.
Pertunjukan ini merupakan bagian dari kegiatan Pengurus Muda Komunitas Wiramartas angkatan “Ampu Jatmika”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat.
Dipentaskan selama satu jam di ruang terbuka Amfiteater Kampung Ketupat Banjarmasin, The King in Yellow bercerita tentang kegilaan manusia yang berambisi menjadi ‘raja’. Pertunjukan ini membawa penonton dalam emosi yang naik-turun, namun tetap menyelipkan unsur komedi yang menghibur.

Baca juga: Pertunjukan Mamanda “Banyu Mata Bapindua Kasih” Buka Parade Aruh Teater Kalsel 2025
Sutradara The King in Yellow, Yoel Nicodeni, membagikan proses kreatif di balik pembuatan naskah teater tersebut.
Dia mengatakan, penulisan naskah teater itu terinspirasi dari novel yang dibacanya.
“Saat itu, saya sedang baca novel yang berjudul sama. Karena novel itu ada di public domain, jadi saya putuskan untuk mengadaptasi ceritanya,” kata Yoel Nicodeni kepada Interaksidotco, Jumat (9/5/2025).
Yoel, yang akrab disapa Romo, menjelaskan pementasan ini merupakan bagian dari rangkaian pengaderan Komunitas Wiramartas. Menariknya, sebagian besar pemain tidak memiliki latar belakang teater, namun mampu beradaptasi dengan cepat.

Baca juga: Burhanuddin Soebely dan Akar Budaya dalam Karya Teaternya
Pengurus muda Komunitas Wiramartas ini didominasi oleh mahasiswa angkatan 2024 dari berbagai program studi di FEB ULM, mulai dari S1 Ekonomi Pembangunan, D-III Akuntansi, S1 Manajemen, hingga S1 Akuntansi.
Meskipun hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi angkatan “Ampu Jatmika”, mereka berhasil menaklukkannya melalui latihan dan persiapan yang intensif.
Hasilnya, pertunjukan The King in Yellow sukses menghibur puluhan pasang mata penonton.
“Persiapannya kurang lebih sebulan dan memang semuanya bukan pemeran teater, hanya lima orang yang dari teater,” jelas Nico.
“Jadi kami belajar mulai dari awal lagi basic teater tentang artikulasi, vokal, dan segala macam. Alhamdulillah, semuanya bisa terkejar,” sambungnya.
Romo juga membeberkan rencana kegiatan Komunitas Wiramartas selanjutnya.
“Selanjutnya itu ada PTW, itu event besar komunitas Wiramartas dan pementasan teater dengan skala yang lebih besar,” pungkasnya.