INTERAKSI.CO, Batulicin – Isu pengangguran masih menjadi problematika yang belum tuntas di Kabupaten Tanah Bumbu. Situasi ini diperparah dengan minimnya perekrutan tenaga kerja lokal oleh perusahaan.
Komisi II DPRD Tanah Bumbu bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) membahas persoalan ini pada Rabu (2/10/2024).
Di dalam forum tersebut, Ketua Komisi III DPRD Tanah Bumbu, Andi Asdar Wijaya, menyuarakan keprihatinannya.
Menurut Andi Asdar, banyak posisi penting di perusahaan justru diisi oleh tenaga kerja dari luar daerah, sementara warga lokal masih belum terlibat secara maksimal.
“Kami ingin memastikan bahwa tenaga kerja lokal mendapatkan prioritas agar kesejahteraan warga Tanah Bumbu dapat meningkat,” ujar Andi Asdar dengan tegas di Ruang Rapat DPRD Tanah Bumbu, Rabu (02/10/24).
Baca juga: Akreditasi ULM Turun, Lulusan Tak Bisa Daftar CPNS?
Baca juga: Akreditasi ULM Turun ke Peringkat C: Wisuda Mahasiswa Tetap Berjalan dengan Status A
Angka pengangguran, kata dia, sejatinya bisa ditekan jika perusahaan bisa dan mau memanfaatkan tenaga kerja lokal.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka pengangguran di Tanah Bumbu berada di angka 6,56 persen dari jumlah penduduk. Data ini diambil sampai Agustus 2023.
Wakil Rakyat Lain Ikut Bersuara
Sejumlah wakil rakyat lainnya ikut menyoroti pentingnya kebijakan yang lebih proaktif dalam mendukung penyerapan tenaga kerja lokal.
Selain memberikan lapangan kerja, perusahaan juga diharapkan dapat menyediakan pelatihan yang memadai bagi masyarakat agar dapat bersaing dan memenuhi standar industri.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menyatakan komitmennya untuk memperketat pengawasan terhadap perusahaan terkait perekrutan tenaga kerja.
Mereka berjanji akan mendorong perusahaan-perusahaan untuk lebih mengutamakan warga lokal serta menyediakan pelatihan keterampilan yang dibutuhkan.
Editor: Puja Mandela