Dedi Kurnia Syah, menilai mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, memiliki andil dalam kemenangan pasangan Pramono-Rano.
INTERAKSI.CO, Jakarta – Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2024 dalam satu putaran. Kemenangan ini dipastikan setelah tidak adanya gugatan hasil Pilkada Jakarta 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dengan hasil ini, Pramono dan Rano siap memimpin Jakarta sebagai gubernur dan wakil gubernur periode 2024-2029.
Peran Anies Baswedan dalam Kemenangan Pramono-Rano
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, menilai mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, memiliki andil dalam kemenangan pasangan Pramono-Rano. Dedi menyebut Anies berpotensi mendapatkan panggung politik baru di PDIP pasca-pemecatan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dari partai tersebut.
Baca juga: PDIP Resmi Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby dari Keanggotaan Partai
“Peran Anies dalam pemenangan Pramono-Rano memang ada, dan Anies potensial akan menjadi tokoh baru dalam eskalasi politik PDIP pasca Jokowi tidak lagi berada di PDIP,” ujar Dedi.
Selain itu, Dedi menilai peluang Anies untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2029 cukup besar, dengan catatan Anies mampu menjaga ketokohannya selama lima tahun ke depan.
“Peluang Anies masuk bursa capres di 2029 bisa kembali menguat. Utamanya jika Anies berhasil menjaga ketokohannya selama 5 tahun mendatang,” tambahnya.
Dampak pada Gibran dan Jokowi
Dalam konteks ini, Dedi juga mengungkapkan bahwa potensi Anies di PDIP bisa menjadi ancaman bagi popularitas Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, di Pilpres 2029.
“Jika Anies berhasil mendapatkan dukungan PDIP dan peluang untuk ikut Pilpres 2029 terbuka, maka Gibran bisa saja belum siap untuk menghadapi persaingan itu sendirian,” jelas Dedi.
Meski demikian, Dedi menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak akan terlalu khawatir dengan kenaikan popularitas Anies. Justru, menurutnya, Jokowi yang akan merasa terancam karena dampaknya pada karier politik Gibran.
Prabowo dan Stabilitas Politik Lima Tahun ke Depan
Dedi menegaskan bahwa peran Presiden Prabowo Subianto akan tetap diperlukan untuk menjaga stabilitas politik nasional hingga lima tahun mendatang, terutama dalam menghadapi dinamika politik yang semakin intens menjelang Pilpres 2029.
Sementara itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, memastikan bahwa Jokowi beserta keluarganya sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDIP, mempertegas perubahan signifikan dalam lanskap politik partai berlambang banteng tersebut.