INTERAKSI.CO, Batulicin — Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, H. M. Syaripuddin, meminta pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur dasar di wilayah pedesaan.
Salah satu wilayah yang disorot yakni di sentra pertanian seperti Desa Salimuran, Pakkatelu, Pulau Salak, Sungai Lembu, dan Sepunggur, Kabupaten Tanah Bumbu.
Dalam kegiatan reses dan dialog bersama masyarakat, Bang Dhin menerima banyak keluhan warga terkait jalan rusak, jembatan penghubung yang belum memadai, serta sistem irigasi pertanian yang tidak berfungsi optimal.
Bang Dhin menilai kondisi tersebut menghambat aktivitas ekonomi, menurunkan produktivitas pertanian, dan membatasi akses masyarakat terhadap pendidikan serta layanan kesehatan.
“Infrastruktur jalan, jembatan, dan irigasi merupakan urat nadi pembangunan desa. Ketika akses jalan rusak dan jembatan tidak layak, distribusi hasil pertanian dan akses warga ke pendidikan maupun kesehatan akan terganggu. Semua ini harus menjadi perhatian serius pemerintah,” tegasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, desa-desa seperti Salimuran, Pakkatelu, Pulau Salak, Sungai Lembu, dan Sepunggur memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan. Namun, tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, potensi ekonomi masyarakat tidak akan berkembang maksimal.
“DPRD Provinsi Kalimantan Selatan akan terus mendorong agar pemerintah provinsi maupun kabupaten menjadikan pembangunan infrastruktur desa sebagai prioritas utama. Kita harus memastikan wilayah yang menjadi sumber ekonomi rakyat mendapat perhatian serius,” ujarnya.
Bang Dhin juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, pemerintah desa, dan pihak terkait untuk mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur dasar.
“Jangan biarkan masyarakat desa menanggung beban terlalu lama. Keterlibatan pemerintah adalah bentuk tanggung jawab terhadap rakyat. Kami akan terus mengawal dan menyuarakan aspirasi mereka agar mendapat hak yang sama menikmati infrastruktur layak,” tambahnya.
Ia berharap ke depan tidak ada lagi desa di Kalimantan Selatan yang terisolasi akibat keterbatasan akses infrastruktur, terutama di kawasan pertanian produktif yang menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.