INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Sungai sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Banjarmasin. Jauh sebelum infrastruktur jalan berkembang pesat, sungai pernah menjadi pusat aktivitas harian warga.

Maka tak berlebihan jika kota ini berjuluk Kota Seribu Sungai. Bukan karena jumlah sungainya, melainkan karena banyaknya warisan kearifan lokal kanal buatan masyarakat Banjar yang sering kita jumpai dan kita dengar dalam beberapa istilah: Anjir, Handil, Saka dan Antasan.

Catatan sejarah itu pula yang menginspirasi visi Pemerintah Kota Banjarmasin untuk mengubah wajah kawasan Siring Pierre Tendean menjadi pusat peradaban budaya kota.

“Kami berharap, tempat yang kita gunakan sekarang ini menjadi Culture Hub. Disinilah kita berkarya sekaligus wadah untuk melestarikan kebudayaan kita agar tidak hilang dimakan zaman,” kata Muhammad Yamin HR dalam bincang santai BASurah: Banjarmasin Art Week Showcase, Sabtu (19/7/2025) malam.

Bincang Santai BASurah: Banjarmasin Art Week Showcase bersama Wali Kota Banjarmasin. Foto: Interaksi.co/ Rezaldi

Baca juga: Venesia dari Timur: Menelusuri Kanal dan Istilah Lokal Sungai di Banjarmasin

Baca juga: Warga Banjarmasin Makin Rajin Pilah Sampah karena Bisa Bawa Pulang Sembako

Gagasan tersebut, sebut Yamin, tak muncul begitu saja. Menurutnya, ini bagian dari ikhtiar untuk menanamkan ingatan kolektif kepada generasi muda bahwa kesenian dan kebudayaan adalah warisan yang harus dijaga.

“Kita sebagai orang Banjar selalu mengangkat kebudayaan dan kearifan lokal. Saya siap melakukan dan mendukung regulasi-regulasi tersebut,” tuturnya.

Bincang santai berlangsung seru. Peserta yang hadir dari berbagai kalangan turut menyampaikan pertanyaan dan aspirasi. Mereka menyoroti menurunnya minat generasi muda terhadap budaya lokal hingga usulan strategi promosi wisata berbasis cerita untuk memberikan pengalaman berkesan bagi wisatawan yang datang ke Banjarmasin.

Disbudporapar dan Dewan Kesenian Kota Bersinergi

Gagasan besar ini turut didukung oleh Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kota Banjarmasin. Ketua DKD, Hajriansyah, menyebut kegiatan BASurah: Banjarmasin Art Week Showcase menjadi langkah awal untuk mewujudkan Siring Pierre Tendean sebagai kawasan budaya yang hidup.

DKD, kata dia, telah berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) untuk merealisasikan gagasan ini.

“Kita memang ingin membuat kegiatan rutin bulanan untuk mendukung kawasan ini menjadi ramai dengan adanya pementasan dan penampilan budaya-kesenian sekaligus menjadi etalase budaya dan kesenian Kota Banjarmasin,” kata Hajri kepada Interaksidotco, Sabtu (19/7/2025).

Ketua DKD Banjarmasin, Hajriansyah saat diwawancarai. Foto: Interaksi.co/Rezaldi

Hajri menambahkan, komitmen ini memerlukan konsistensi dalam bentuk kegiatan rutin dan ruang yang benar-benar dimanfaatkan komunitas.

“Diharapkan kawasan ini bisa benar-benar hidup dengan kegiatan seni-budaya. Dengan kegiatan diskusi santai, memberikan panggung kepada kawan-kawan pegiat budaya kesenian untuk tampil. Ini bisa jadi media pertemuan bagi mereka,” harapnya.

Senada dengan itu, Plt Kepala Disbudporapar Kota Banjarmasin, Fitriah, menjelaskan bahwa Culture Hub adalah ruang terbuka yang disiapkan untuk mewadahi para pegiat seni dan budaya, baik untuk pertunjukan maupun pelatihan.

“Ini bentuk mewujudkan program pemerintah kota. Kami menggandeng para seniman dan budayawan melalui Dewan Kesenian Daerah menjadikan Culture Hub ini menjadi kawasan pemajuan budaya,” kata Fitriah kepada Interaksidotco saat ditemui di lokasi acara.

Plt Kadisbudporapar, Fitriah saat diwawancarai. Foto: Interaksi.co/Rezaldi

Ia menyebut, nantinya akan ada pertunjukan rutin setiap bulan yang melibatkan seniman lokal di bawah naungan DKD Kota Banjarmasin.

“Setiap penampilan akan ditontonkan kepada masyarakat yang beraktivitas ataupun kunjungan ke Culture Hub. Mereka bisa melihat langsung budaya dan kesenian Banjarmasin,” jelasnya.

Fitriah berharap program ini tidak hanya menjadi ajang tontonan, tapi juga sarana edukasi dan apresiasi budaya bagi generasi muda.

“Harapannya juga generasi muda lebih bisa lebih mengenal seni-budaya. Culture Hub ini ruang terbuka yang difasilitasi pemerintah untuk komunitas untuk beraktivitas dan menampilkan bakat,” tandasnya.

Author