INTERAKSI.CO, Banjarbaru – Kebakaran tragis terjadi di Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, Kamis (4/9/2025) pagi.
Sebuah warung makan berbahan kayu ludes terbakar, merenggut nyawa seorang bocah berusia delapan tahun berinisial M.
Menurut keterangan Kepala Seksi Humas Polres Banjarbaru, Ipda Kardi Gunadi, api diduga berasal dari korsleting listrik pada sebuah charger ponsel yang masih terhubung ke aliran listrik meski tidak digunakan.
Percikan kecil tersebut dengan cepat membesar karena bangunan terbuat dari kayu.
“Api langsung menyambar seluruh ruangan sehingga sulit dikendalikan,” ungkap Kardi.
Baca juga: ABK TB Harlina 105 Hilang di Sungai Barito, Pencarian Masih Berlanjut
Pemilik warung, Herlina, sempat panik dan berusaha menyelamatkan cucunya yang berusia dua tahun dengan menggendong keluar rumah. Ia juga membangunkan M yang masih tertidur di kamar.
Namun dalam kepanikan, Herlina mengira sang anak sudah ikut menyelamatkan diri. Sesampainya di luar, ia baru menyadari bahwa M masih berada di dalam rumah yang telah terkepung api.
Warga sekitar sempat mencoba membantu, tetapi kobaran api terlalu cepat membesar. Setelah petugas berhasil memadamkan api, tubuh M ditemukan sudah tidak bernyawa dengan luka bakar parah.
“Korban meninggal dunia akibat terjebak di kamar saat kebakaran terjadi,” kata Kardi.
Selain menelan korban jiwa, kebakaran ini juga menghanguskan seluruh harta benda keluarga, termasuk satu unit motor Honda Beat, sepeda listrik, kulkas, penanak nasi, serta barang dagangan. Total kerugian ditaksir mencapai Rp30 juta.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Herlina tampak histeris kehilangan anak sekaligus tempat usahanya, sementara warga ikut membantu membersihkan sisa kebakaran.
Polisi telah memasang garis polisi di lokasi untuk penyelidikan lebih lanjut. Tragedi ini juga menjadi pengingat agar masyarakat lebih waspada dalam penggunaan perangkat elektronik, khususnya charger ponsel yang sering dibiarkan menempel di stop kontak.