INTERAKSI.CO, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) membukukan laba bersih sebesar Rp13,67 triliun pada kuartal I/2025.
Kinerja positif ini membuat saham BBRI dinilai masih layak untuk dikoleksi oleh para investor.
Mengacu pada data RTI, harga saham BBRI tumbuh 2,39% dalam sepekan dan naik 1,32% dalam tiga bulan terakhir.
Pertumbuhan ini diperkuat oleh penyaluran kredit yang meningkat 5% secara tahunan (YoY), serta dana murah (CASA) yang naik 7,1% YoY—didorong oleh pertumbuhan giro 10,5% dan penurunan deposito 10,4%.
Analis Kiwoon Sekuritas, Miftahul Khaer, menilai strategi BRI dalam menekan cost of fund akan berdampak positif pada margin profitabilitas jangka menengah.
Baca juga: Modal Asing Masuk Rp2,36 Triliun, Rupiah Menguat di Tengah Ketidakpastian Global
Ia juga menyebut valuasi saham BBRI saat ini tergolong murah, dengan PBV 1,8 kali—masih di bawah rata-rata historis 2,4 kali—dan PER 9,65 kali, jauh di bawah nilai wajarnya di 13,9 kali.
“Ini peluang akumulasi yang menarik, mengingat karakter BBRI sebagai saham defensif,” ujar Miftahul pada Rabu (30/4/2025).
Ia juga menyoroti langkah buyback saham oleh manajemen sebagai sinyal positif untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kepercayaan investor.
Dari sisi teknikal dan proyeksi harga, Analis Maybank Sekuritas Faiq Asad menargetkan harga saham BBRI dapat naik ke kisaran Rp4.800–Rp5.000 per saham.
Meskipun performanya sedikit di bawah konsensus pasar, Faiq menilai hasilnya tetap sesuai ekspektasi.
“Buyback yang dilakukan emiten jadi pendorong tambahan. Namun, investor tetap perlu memperhatikan momentum pasar,” kata Faiq.