INTERAKSI.CO, Beijing — Pemerintah China secara resmi mengutuk serangan militer Israel terhadap pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza yang menyebabkan jatuhnya ribuan korban sipil.

Dalam konferensi pers di Beijing, Senin (22/7/2025), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan bahwa negaranya menentang segala tindakan yang melanggar hukum internasional dan membahayakan keselamatan warga sipil.

“Kami menentang dan mengutuk semua tindakan yang merugikan warga sipil dan melanggar hukum internasional,” ujar Guo Jiakun.

Guo juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap pekerja kemanusiaan internasional serta perlunya segera dilakukan gencatan senjata.

“Warga sipil tidak boleh menjadi sasaran serangan. Keselamatan pekerja kemanusiaan tidak boleh terancam. Kami menyerukan gencatan senjata dan deeskalasi sesegera mungkin,” tambahnya.

Baca juga: Trump Ancam Tarif Impor untuk Negara BRICS, Indonesia Bisa Terdampak

Data dari Kantor Media Pemerintah Gaza pada Minggu (20/7/2025) menunjukkan bahwa sejak 27 Mei, sedikitnya 1.000 orang tewas akibat serangan Israel terhadap pusat-pusat distribusi bantuan.

Pusat bantuan yang seharusnya menjadi harapan justru berubah menjadi “jebakan maut,” demikian laporan otoritas lokal. Mereka menuding Israel melakukan serangan langsung terhadap kerumunan warga yang mengantre bantuan.

Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa situasi semakin memburuk, dengan 60.000 bayi menderita kekurangan gizi, serta 600.000 anak di bawah 10 tahun terancam jiwanya akibat kelangkaan pangan. Selain itu, 60.000 ibu hamil tidak mendapat asupan gizi yang layak.

Krisis ini makin parah sejak Israel menolak bekerja sama dengan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan bahkan melarang operasional badan tersebut melalui UU yang disahkan pada Januari 2025.

Tuduhan bahwa staf UNRWA terlibat serangan Hamas Oktober 2023 tak pernah dibuktikan secara hukum oleh Israel.

Dalam beberapa bulan terakhir, Israel juga dituding telah menyerang tempat-tempat ibadah, termasuk:

  • Gereja Keluarga Kudus (Gaza City)

  • Gereja Baptis Gaza

  • Gereja Ortodoks Yunani Santo Porphyrius – gereja tertua di Gaza dan ketiga tertua di dunia

Serangan ke Gereja Keluarga Kudus menyebabkan 2 orang tewas dan 13 terluka, termasuk seorang pastor dan balita berusia 3 tahun.

Komite Gereja Palestina mendesak para pemimpin umat Kristen di seluruh dunia untuk turut bersuara dan mengecam serangan Israel terhadap tempat ibadah dan pengungsi.

PBB, China, dan sejumlah negara lain kembali mendorong terwujudnya gencatan senjata permanen, akses bantuan tanpa hambatan, dan perlindungan penuh terhadap warga sipil di Jalur Gaza.

Author