INTERAKSI.CO, Banjarbaru – Seorang pria di Cempaka Banjarbaru nekat mengakhiri hidupnya diduga tak kuat menahan rasa sakit dari Gagal Ginjal yang dideritanya.

Pria tersebut diketahui bernama Akhmad Risnadi (52), warga Komplek Lambung Mangkurat Regency Tahap 3 Blok A RT 013. Ia ditemukan tewas tergantung di sebuah rumah toko, Senin (6/10) sore.

Kapolsek Cempaka IPTU Ketut Sedeman menuturkan, peristiwa itu pertama kali diketahui sekitar pukul 17.10 Wita oleh anak korban, A (12).

Baca juga: Warga Kotabaru Geger, Pria Ditemukan Tewas di Halaman Rumah Kos

Saat itu, A mencari ayahnya di dalam rumah namun tidak menemukannya. Ia kemudian mendatangi rumah tetangga, Pnuel Magledas Pandjaitan, untuk menanyakan keberadaan sang ayah.

Keduanya kemudian bersama-sama melakukan pencarian. Mereka terkejut saat menemukan korban sudah dalam kondisi tergantung di belakang rumah, tepatnya di area pengisian air galon. Korban saat itu telah meninggal dunia.

Mengetahui hal itu, A segera menghubungi ketua RT setempat, Febrian Novi Novandi, yang kemudian bersama warga mendatangi lokasi dan melaporkan kejadian ke pihak kepolisian.

“Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah barang bukti, termasuk tali tambang, kursi plastik putih, pisau dapur, spidol hitam, serta secarik kardus bertuliskan pesan terakhir korban untuk anak dan istrinya,” ucap Kapolsek, Selasa (7/10).

“Pesanku yang terakhir untuk istri dan anakku, Aku mengakhiri hidupku dengan cara seperti ini. Aku banyak minta maaf kepada kalian dan Aku minta ridho kepada kalian. Dari Ku … A.Risnandi” tulis korban

Korban ditemukan mengenakan celana pendek hitam tanpa baju, dalam posisi tergantung dengan simpul hidup. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, sehingga polisi menyimpulkan korban meninggal dunia akibat bunuh diri.

“Keterangan dari istri korban menyebutkan, selama sepekan terakhir korban sering mengeluh nyeri hebat pada bagian ulu hati, terasa seperti ditusuk-tusuk. Korban diketahui menderita penyakit gagal ginjal dan telah menjalani cuci darah berulang kali,” ungkapnya.

Korban juga sempat menyampaikan keinginan untuk mati karena tidak sanggup lagi menahan rasa sakit akibat penyakit yang dideritanya. Polisi menduga aksi nekat tersebut dilatarbelakangi depresi dan tidak kuat menahan sakit akibat penyakit Gagal Ginjal yang diderita.

“Pihak keluarga korban menolak dilakukan visum luar maupun otopsi. Mereka menandatangani surat penolakan, sehingga jenazah tidak dibawa ke rumah sakit dan langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk proses pemakaman,” tukasnya.

Author