INTERAKSI.CO, Batulicin – Puluhan pelajar di Tanah Bumbu antusias mengikuti talk show bertema literasi dalam rangkaian Festival Literasi Beraksi 2025 Tanah Bumbu, Jumat (17/10/2025).

Acara ini menghadirkan dua tokoh inspiratif, yaitu penulis cerita dan aktris nasional asal Kalimantan Selatan, Gusti Gina, serta Dosen dan konten kreator budaya Banjar, Ida Kumalasari.

Kegiatan ini digelar di area pameran arsip daerah, tepatnya di area parkir Bandar Udara Internasional Bersujud, Kecamatan Simpang Empat.

Baca juga: Turbulensi ULM: Mahasiswa Bergerak, Alumni Menuntut Integritas

Diskusi terjalin antara pemateri dan peserta berjalan sangat baik. Isu yang diangkat meliputi literasi digital, dunia kepenulisan, Hingga perfilman.

Dalam sesi diskusi, Gusti Gina menceritakan perjalanan karirnya yang berawal dari kegemarannya menulis di media sosial.

Dari situ, ia kemudian tertarik mengangkat cerita-cerita urban legend daerah hingga akhirnya bisa bertumbuh menjadi seorang penulis cerita terkenal, salah satunya lewat cerita mengenai Saranjana.

Ia juga menjabarkan peluang besar yang terbuka lebar bagi generasi muda dengan dukungan teknologi saat ini.

“Tinggal kita yang bisa memanfaatkan kesempatan dan momen yang ada,” ujarnya.

Ia berpesan agar anak muda fokus pada peningkatan kualitas diri. Gusti Gina meyakini bahwa penulis lokal mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi penulis yang dapat berkontribusi untuk daerah.

“Terus tingkatkan kualitas diri dengan membaca dan menulis, sebab kegiatan literasi tidak bisa dilepaskan dari peradaban manusia,” bebernya.

Sementara itu, Dosen dan konten kreator budaya lokal, Ida Kumalasari, memaparkan tentang pentingnya digitalisasi literasi dan mengajak para pemuda untuk memaksimalkan penggunaan platform digital, termasuk dalam upaya melestarikan budaya dan literasi.

Sebagai konten kreator yang aktif memaparkan fenomena budaya di Kalimantan Selatan, Ida mendorong generasi muda untuk kreatif melestarikan budaya di era digitalisasi.

“Di era media sekarang yang paling penting adalah konsistensi postingan, pelajari literasi digital. Buat konten yang terus menerus secara konsisten dengan satu konteks,” tutupnya.

Author