INTERAKSI.CO, Jakarta – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 dan gempa susulan sebesar 6,4 skala Richter mengguncang Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3/2025). Bencana ini menewaskan sedikitnya 150 orang. Pemerintah militer Myanmar melaporkan bahwa 144 orang tewas dan 730 lainnya mengalami luka-luka.

“Jumlah korban tewas dan luka-luka kemungkinan masih akan bertambah,” kata Kepala Pemerintahan Militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, dikutip dari AP News, Sabtu (29/3/2025).

Perang saudara yang masih berlangsung di Myanmar menghambat arus informasi, sehingga jumlah korban bisa lebih tinggi dari yang dilaporkan. Menyikapi situasi ini, pemerintah militer Myanmar menetapkan keadaan darurat di enam wilayah, yaitu Sagaing, Mandalay, Magway, Negara Bagian Shan di timur laut, Naypyidaw, dan Bago.

Baca juga: Indonesia vs Bahrain 1-0: Skuad Garuda Jaga Asa ke Piala Dunia

Sementara itu, di Thailand, gempa menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas, 16 orang terluka, dan 101 orang masih hilang. Sebagian besar korban berada di tiga lokasi konstruksi di Bangkok, yaitu Chatuchak, Din Daeng, dan Bang Sue. Salah satu gedung pencakar langit yang sedang dibangun juga runtuh akibat guncangan.

“Tujuh orang meninggal dunia akibat runtuhnya gedung Kantor Audit Negara (SAO) yang sedang dibangun di Chatuchak, sementara satu orang tewas di Bang Sue karena tertimpa derek,” ujar Wakil Gubernur Bangkok, Tavida Kamolvej, dalam laporan The Nation Thailand, Sabtu (29/3/2025).

Tim penyelamat masih berupaya mencari korban yang terjebak, tetapi akses terhambat oleh tumpukan puing setinggi lima lantai atau sekitar 20 meter. Lempengan beton besar dan batang logam bergerigi memperumit proses evakuasi. Tim penyelamat bekerja secara bergantian setiap satu jam untuk memastikan lebih banyak korban bisa ditemukan.

Narasi yang bukan bagian dari berita telah dihapus. Silakan periksa kembali dan beri tahu jika ada hal lain yang perlu diperbaiki.

Author