INTERAKSI.CO, Jakarta — Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel.

Menurutnya, yang terjadi hanyalah penghentian aksi membela diri karena serangan dari pihak Israel juga telah berhenti.

“Tidak ada gencatan senjata. Ketika agresi terhadap Iran berhenti, maka aksi membela diri dari kami juga berhenti. Tapi itu bukan berarti ada gencatan,” ujar Dubes Boroujerdi saat menghadiri aksi solidaritas untuk korban serangan Israel, di kediaman resminya di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Ia menyampaikan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, Iran kembali menjadi sasaran serangan rudal yang tidak menyasar target militer, melainkan rumah warga, sekolah, dan fasilitas laboratorium.

“Zionis mengklaim tidak menyasar warga sipil. Namun kenyataannya, perempuan dan anak-anak justru menjadi korban. Ini membuktikan bahwa klaim mereka tidak sesuai dengan fakta di lapangan,” tambahnya.

Baca juga: Trump Tegaskan Tarif Ekspor Tak Akan Ditangguhkan Lagi

Dubes Boroujerdi mengecam tindakan Israel yang dinilainya telah melanggar prinsip dasar hukum internasional dan kedaulatan negara Iran.

“Agresi brutal ini meninggalkan catatan hitam dalam sejarah. Ini adalah kejahatan yang akan dikenang dunia,” tegasnya.

Ia juga menyinggung keterlibatan Amerika Serikat, yang disebut telah melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran yang bersifat damai. Tindakan itu, menurutnya, mencerminkan kegagalan moral dan keberpihakan buta pada kekerasan.

“Ini jelas pelanggaran terhadap resolusi internasional dan bukti keterlibatan aktif Washington dalam proyek penghancuran yang digerakkan Tel Aviv,” ujarnya.

Boroujerdi menegaskan, Iran tetap berdiri kokoh melawan setiap bentuk agresi dan konspirasi.

“Kami punya hak membela diri sesuai Pasal 51 Piagam PBB. Dan kami tidak akan tinggal diam atas darah warga sipil yang ditumpahkan,” ungkapnya.

Di akhir pernyataannya, Dubes mengkritik lembaga internasional dan negara-negara Barat yang menurutnya diam terhadap pelanggaran HAM.

“Sikap diam ini bukan hanya memperkuat para pelaku kejahatan, tapi juga membawa dunia ke arah kegelapan dan ketidakstabilan global,” tandasnya.

Author