INTERAKSI.CO, Banjar – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sejatinya dirancang untuk meningkatkan kualitas kesehatan pelajar, malah membuat orang tua ketar-ketir.
Pada Rabu, 9 Oktober 2025 lalu, sebanyak 134 siswa dari delapan sekolah di Martapura harus dilarikan ke fasilitas kesehatan. Keluhan mereka serupa, lemas, pusing, mual, hingga muntah setelah menyantap menu MBG yang disuplai dari SPPG Tungkaran.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar langsung turun tangan melakukan investigasi menyeluruh. Hasilnya jauh dari kata pantas untuk makanan yang dikonsumsi anak sekolah.
Baca juga: Siap-siap! Batfest 2025 Kembali Digelar
Air untuk memasak di dapur tersebut diketahui mengandung 265 koloni bakteri E-Coli. Padahal batas normalnya hanya 1,1. Angka ini jelas menunjukkan adanya pencemaran serius, bahkan mengindikasikan kontaminasi limbah tinja.
Masalah tak berhenti di air. Sampel makanan berupa nasi kuning, ayam suwir, tempe goreng, hingga buah melon yang disajikan pun ikut kedapatan mengandung mikroba di atas ambang batas aman. Artinya, ada risiko besar terjadinya kontaminasi dalam seluruh proses pengolahan hingga pendistribusian menu makanan.
Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, yang meninjau langsung ke SMP Negeri 5 Banjarbaru, mengonfirmasi bahwa hasil laboratorium forensik telah keluar.
Namun, ia menyebutkan pernyataan teknis dan rinci tetap menunggu Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pihak yang berwenang.
“Hasil lab sudah ada, tapi nanti yang menjelaskan secara detail adalah pihak BGN,” ujarnya singkat, namun menegaskan keseriusan penanganan kasus ini.
Puluhan pelajar bahkan sempat harus menjalani perawatan intensif di RSUD Ratu Zaleha Martapura.
Kejadian ini menimbulkan gelombang kekhawatiran di masyarakat, terutama para orang tua yang menginginkan program makanan gratis ini benar-benar aman dikonsumsi.
Kini, publik menunggu langkah nyata pemerintah daerah dan aparat penegak hukum. Mereka mendesak adanya pertanggungjawaban jelas dari pihak yang lalai, agar tragedi “makan bergizi beracun” ini tak terulang lagi.





