INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Komite Ekonomi Kreatif Banjarmasin meluncurkan buku berjudul Perjalanan Ekonomi Kreatif dari Perspektif Hexa-Helix Kota Banjarmasin.
Ketua Ekraf Banjarmasin, Farid Fathurrahman, mengatakan peluncuran buku ini telah direncanakan sejak empat bulan lalu.
Buku tersebut, kata Farid, dibuat untuk menjawab tantangan dalam menghadapi hexa-helix yang sulit mendapatkan komitmen bersama.
“Dengan buku ini, kita dapat menyamakan persepsi dan hati kita untuk ekonomi kreatif. Itu yang selama ini kita coba dan Alhamdulillah hari ini dapat diluncurkan,” ujar Farid saat menyampaikan laporan di Banjarmasin Creative Hub, Jumat (16/5/2025).

Baca juga: Aksi Kamisan Kalsel ke-69: Mengingat Kriminalisasi Aktivis, Menolak Taman Nasional Meratus
Seperti diketahui, hexa-helix terdiri dari enam unsur, yaitu pemerintah, akademisi, pengusaha, komunitas, media, dan lembaga keuangan.
Maka dari itu, Farid menjelaskan isi buku ini selain memuat perjalanan Ekraf, juga memuat hasil penelitian tentang hubungan ke depan antara hexa-helix dan pengembangan ekonomi kreatif di Kota Banjarmasin.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin Muhammad Yamin HR mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan ekonomi kreatif. Ia berharap, pengembangan sektor ini bisa meningkatkan daya saing masyarakat.

“Ekonomi kreatif ini memang suatu inovasi dan gagasan, yang pasti bertumpu dengan intelektual. Kita berharap dengan adanya ekonomi kreatif ini juga akan membangkitkan perekonomian dan berdaya saing,” tutur Yamin.
“Ini suatu kemajuan yang mungkin perlu menjadi pokok perhatian bagi pemerintah untuk meningkatkan Ekraf Banjarmasin, tinggal bagaimana kita memberikan motivasi. Saya yakin dengan pembinaan dan dukungan, Ekraf akan semakin maju,” tandasnya.
Sebagai informasi, peluncuran buku ini sekaligus membuka event Maramu Kisah: Berjumpa dalam Karya, Bersatu dalam Kreativitas Untuk Merangkai Kisah dalam Imaji Komunitas, yang berlangsung dari 16 hingga 19 Mei 2025. Rangkaian kegiatan mencakup panggung seni pertunjukan, pameran foto, hingga stan kuliner Ekraf dan komunitas.