INTERAKSI.CO, Batulicin – Dari Desa Rejosari, Mantewe, program Kopi Manis yang digagas Polres Tanah Bumbu makin populer. Kini program itu telah sampai ke Desa Batulicin Irigasi, Karang Bintang.

Polres Tanah Bumbu membuat Kopi Manis layaknya sebuah kedai kopi keliling yang bisa dibawa kemana saja, dari satu desa ke desa lainnya. Dari satu kampung ke kampung lainnya. Kopi, meski belakangan makin masuk ke dalam industri kapital, tetapi ia tetap identik dengan kesederhanaan. Sesuatu yang amat disukai masyarakat perdesaan.

Kopi Manis merupakan akronim dari Kantor Polisi Keliling Humanis. Di Desa Batulicin Irigasi, program yang digelar pada Kamis 8 Agustus 2024 disambut sama ramainya dengan kegiatan yang berlangsung di Desa Rejosari.

“Kami sangat terbantu dengan program Kopi Manis ini,” komentar Warno setelah selesai mengurus pembayaran pajak dan menerima bantuan sembako.

Baca juga: Menerobos Gelap dari Ibu Kota Kalimantan Selatan ke Batulicin

Baca juga: [EKSKLUSIF] Primitive Monkey Noose Bicara Musik, Politik Menggelitik, dan Rencana Besar 2024

Hal yang menarik dari Kopi Manis adalah bagaimana Polres Tanah Bumbu menyentuh sisi paling sensitif bagi masyarakat, dari mulai pelayanan kesehatan, pelayanan terpadu, bakti religi, hingga bakti sosial.

Kapolres Tanah Bumbu, AKBP Arief Prasetya, melalui Wakapolres, Kompol Sofyan, mengatakan Kopi Manis adalah program jemput bola untuk pelayanan kepada masyarakat.

“Ini adalah program unggulan jemput bola kami untuk membantu masyarakat, utamanya yang jauh dari perkotaan,” ucap Kompol Sofyan.

Baca juga: Kopi Manis, Polres Tanah Bumbu yang Makin Humanis

Baca juga: SJI Kalsel 2024 Ditutup: Rini Dwi Masmuda Raih Poin Tertinggi

Beberapa program dalam Kopi Manis selain pelayanan kesehatan, bakti sosial, dan bakti religi adalah laporan pengaduan dan kehilangan, samsat keliling, SKCK, laporan pengaduan propam, dan pelayanan dukcapil.

“Untuk kegiatan ini kami juga menggandeng Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tanah Bumbu. Juga Lazis Assalam Fil Alamin Kalsel,” jelas Kompol Sofyan.

Masyarakat penerima bantuan dalam program ‘Kopi Manis’. Foto-Syahriadi

Author