INTERAKSI.CO, Liverpool — Dunia sepak bola berduka. Penyerang Liverpool, Diogo Jota, meninggal dunia dalam kecelakaan mobil tragis di Zamora, Spanyol, bersama adiknya, Andre Silva, pada usia 28 tahun.
Jota meninggal di jalan raya A-52, dan kabar kepergiannya memicu gelombang kesedihan dari komunitas sepak bola global.
Sebagai bentuk penghormatan mendalam, Liverpool FC memutuskan untuk memensiunkan nomor punggung 20, yang selama ini dikenakan oleh sang penyerang.
“Nomor 20 akan diabadikan untuk menghormati kontribusi luar biasa Jota, terutama saat membawa Liverpool meraih gelar Liga Inggris ke-20 musim 2024/2025. Gol penentu dalam Derby Merseyside menjadi gol terakhir dalam kariernya,” tulis pernyataan resmi klub, Selasa (1/7/2025).
Keputusan ini menandai sejarah baru bagi Liverpool. Sejak didirikan 133 tahun lalu, belum pernah ada nomor punggung yang dipensiunkan secara resmi—hingga kepergian tragis Jota menyentuh hati seluruh elemen klub.
Baca juga: Timnas Putri Turunkan 4 Pemain Diaspora Lawan Kirgistan di Kualifikasi Piala Asia 2026
Diogo Jota bergabung dari Wolverhampton Wanderers pada tahun 2020 dan langsung mencuri perhatian dengan gaya bermain agresif, kecepatan, dan insting mencetak golnya.
Selama berseragam The Reds, Jota mencetak 182 gol dan 65 assist dalam berbagai ajang. Ia dikenal fleksibel di lini depan, sering dimainkan sebagai winger kiri atau false nine, dan menjadi salah satu pemain paling berpengaruh dalam skuad Liverpool.
Musim 2024/2025 menjadi puncak kariernya, saat ia mencetak gol penentu kemenangan di Derby Merseyside yang membawa Liverpool ke tangga juara liga.
Kepergian Jota meninggalkan duka mendalam. Ia baru saja menikah dengan Rute Cardoso pada 22 Juni 2025 dan meninggalkan tiga anak. Hanya beberapa hari setelah pernikahan, tragedi merenggut nyawanya.
Di media sosial, gelombang dukungan untuk memensiunkan nomor punggung Jota mengalir deras. Ribuan fans menyerukan agar nomor 20 tidak digunakan lagi sebagai bentuk penghormatan abadi.
Liverpool merespons aspirasi itu dengan keputusan bersejarah, menegaskan bahwa warisan Diogo Jota akan terus hidup di Anfield dan hati para Kopites.