INTERAKSI.CO, Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara), menegaskan bahwa dukungan pendanaan dari Danantara Indonesia senilai Rp130 triliun untuk sektor perumahan merupakan wujud nyata kemandirian bangsa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

“Adanya pendanaan dari Danantara merupakan wujud nyata bangsa Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dapat mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri serta sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” ujar Ara di Jakarta, Rabu.

Dana sebesar Rp130 triliun tersebut akan digunakan untuk membangun dan merenovasi 3 juta unit rumah per tahun, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memperbaiki kualitas hidup rakyat dan memperluas akses hunian yang layak.

Baca juga: IHSG Melemah 0,88 Persen, Investor Asing Jual BBCA hingga BBNI Akibat Serangan AS ke Iran

Dalam pernyataannya, Ara menegaskan akan mengikuti arahan Presiden untuk tidak mengandalkan pinjaman luar negeri dalam membiayai sektor perumahan. Sikap ini mencerminkan semangat berdikari dan keberpihakan pemerintah terhadap rakyat.

“Kami memilih untuk tidak mengajukan pinjaman luar negeri. Ini adalah bagian dari kedaulatan ekonomi yang ingin diwujudkan Presiden Prabowo,” katanya.

Meskipun demikian, Ara menyampaikan apresiasi kepada lembaga keuangan internasional yang tetap menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap Indonesia dan pemerintah saat ini.

Kementerian PKP bersama BP Tapera, Danantara Indonesia, dan lima bank Himbara saat ini tengah membahas teknis pengelolaan dana tersebut untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan. Program ini akan menjadi salah satu motor utama pembangunan nasional.

Ara juga menekankan bahwa sektor perumahan punya kontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, karena melibatkan lebih dari 180 industri turunan, mulai dari semen, pasir, kaca, lampu, dan lain-lain.

“Perumahan bukan sekadar urusan tempat tinggal, tetapi juga urat nadi ekonomi yang menggerakkan berbagai sektor,” tegasnya.

Author