INTERAKSI.CO, Batulicin – Bersebelahan dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang entah nasibnya bagaimana, Kabupaten Tanah Bumbu memiliki denyut komedi yang kuat dan konsisten.

Sejak 2015, komunitas Stand Up Indo Tanbu telah menjadi satu-satunya wadah bagi para komika lokal untuk berlatih dalam memproduksi tawa. Ingat, hanya satu-satunya. Kalau ada kelompok lain, sudah pasti sesat.

Diprakarsai oleh anak-anak muda Tanah Bumbu, komunitas ini kini beranggotakan kurang lebih 30 komika yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam melahirkan tawa di tengah kepungan oligarki.

Ketua Stand Up Indo Tanbu, Tri Aji Setiawan, menyebut konsistensi dan eksistensi komunitas menjadi kunci sukses langgengnya komunitas ini. Setiap acara besar yang mereka gelar juga selalu mendapat antusiasme yang besar.

“Dua event terakhir kami, TRASI (Tawa Reinkarnasi) dan Klinik Tawa, selalu sold out, berhasil menarik 300 hingga 350 penonton. Ini membuktikan bahwa selera humor di Tanah Bumbu sangat tinggi,” ujar Aji Kepada interaksidotco, Sabtu (11/10/2025).

Stand Up Indo Tanbu tidak hanya hadir pada event besar saja, tetapi juga dari jadwal latihan dan penampilan mingguan.

Komunitas ini aktif menggelar Openmic rutin setiap malam Minggu di Cartel & Common Space, menjadi ajang bagi komika baru untuk menguji materi dan komika senior untuk mengasah skill menertawakan orang lain, diri sendiri, maupun menertawakan Wakil Presiden. Wakil Presiden Somalia, tentu saja.

Selain itu, ada sesi Ruang Funny atau Comedy Buddy setiap malam Sabtu sebagai tempat sharing dan pengembangan materi. Ya, tak hanya kekayaan dan nafsu kekuasaan yang harus terus dikembangkan. Materi stand up juga perlu terus ditingkatkan.

Puncak dari aktivitas komunitas ini adalah Tawa Tepi Pantai. Eit, jangan salah baca. Tawa Tepi Pantai, ya, bukan Tawa Tepi Partai.  Sebuah agenda spesial yang digelar setahun sekali, membawa stand up comedy langsung ke tengah masyarakat di suasana alam Tanah Bumbu yang sangat aduhai.

Untuk terus memajukan kualitas komedi lokal, Stand Up Indo Tanbu secara berkala menghadirkan komika-komika berpengalaman. Pada November mendatang, mereka siap menggelar Stand Up Comedy Special Show bertajuk “CHAMUH”.

Acara ini akan dimeriahkan oleh dua komika. Nama pertama adalah M. Chandra Wiguna, seorang guru yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan di sekolah, tapi juga membumikan stand up komedi ke tengah masyarakat.

Kemudian, Mukhtar, penyiar radio dan komika juara yang dikenal dengan materi segar. Mendengarkan materi stand up-nya layaknya minum es teh di siang hari saat bulan puasa.

Bagi siapapun yang berminat untuk menjajal panggung komedi atau ingin bergabung dalam komunitas yang memproduksi tawa ini, jalannya terbuka lebar, layaknya jalan Paman Birin.

“Cara termudah adalah DM Instagram Standupindotanbu atau langsung saja datang saat kami mengadakan kegiatan openmic rutin,” tutup Aji, mengajak warga menjadi bagian dari pergerakan tawa di Tanah Bumbu.

Editor: Puja Mandela

Author