INTERAKSI.CO, Jeddah – Harapan timnas Indonesia untuk melangkah ke Piala Dunia 2026 harus berakhir lebih cepat.

Dalam laga penentuan melawan Irak, skuad Garuda takluk dengan skor tipis 0-1 di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Minggu (12/10/2025) dini hari waktu Indonesia.

Pertandingan dimulai dengan tempo yang hati-hati. Kedua tim saling membaca permainan dalam lima menit pertama sebelum Indonesia mulai berani menekan.

Thom Haye membuka peluang lewat tendangan jarak jauh di menit kedelapan, memberi sinyal bahwa Garuda datang bukan sekadar bertahan.

Tak lama kemudian, Mauro Zijlstra hampir membuka keunggulan setelah menerima umpan panjang, namun sontekannya hanya menghasilkan sepak pojok. Dari situasi bola mati, sundulan Zijlstra kembali melebar tipis dari gawang Irak yang dijaga Jalal Hassan.

Pergerakan Eliano Reijnders di lini depan juga sempat mengancam. Pemain Persib Bandung itu melepaskan tembakan keras di menit ke-32 setelah menerima umpan tarik dari Haye, namun bola masih melenceng.

Di sisi lain, Calvin Verdonk mendapat kartu kuning menjelang akhir babak pertama usai melanggar Kevin Enkido William.

Memasuki babak kedua, Indonesia mencoba bermain lebih agresif. Umpan panjang dari lini belakang beberapa kali menguji pertahanan Irak, tapi tak satupun yang berhasil menembusnya.

Sebaliknya, Irak perlahan menguasai permainan dengan penguasaan bola yang lebih tenang dan sabar.

Petaka datang di menit ke-75. Rizky Ridho gagal mengontrol bola dengan sempurna, membuat penguasaan berpindah ke pemain Irak. Kesalahan itu langsung dimanfaatkan Zidane Iqbal yang melepaskan tembakan terukur untuk menaklukkan Maarten Paes.

Meski Irak harus bermain dengan sepuluh orang setelah Zaid Tahseen Hantoosh menerima kartu kuning kedua di masa injury time, Indonesia tetap gagal memanfaatkan keunggulan pemain.

Hingga peluit akhir berbunyi, skor 0-1 tak berubah dan memastikan Garuda tersingkir dari Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kekalahan ini menjadi penutup perjalanan Indonesia di Round 4 Grup B, tanpa satu pun poin yang berhasil dikumpulkan. Meski pahit, perjuangan para pemain di Jeddah menjadi pelajaran penting untuk membangun tim yang lebih tangguh di masa depan.

Author