INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Galuh Tantri Narindra mengibarkan bendera garis start, disambut riuh peserta. Momen itu menandai dimulainya Festival Pawai Budaya Kayutangi yang menjadi bagian dari rangkaian Karasminan Banua, Sabtu (16/8/2025).

Galuh Tantri, yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan, menegaskan dukungannya pada pembangunan kebudayaan. Meski begitu, ia menilai Indeks Pembangunan Kebudayaan masih rendah.

“Skoring kita memang lebih tinggi secara nasional, tapi itu di angka 58. Saya targetkan kepada seluruh seniman dan pelaku budaya yang turut mengembangkan kebudayaan di Kalsel untuk sama-sama meningkatkan Indeks Pembangunan Kebudayaan,” kata Galuh Tantri dalam sambutannya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan, Galuh Tantri Narindra saat memberikan sambutan. Foto: Interaksi.co/Rezaldi

Baca juga: Ibu-Ibu Tamban Sari Baru Dapat Bekal Lawan Hoaks dan Penipuan Online

Baca juga: Wali Kota Banjarmasin Buka Lomba Memancing, Antusiasme Peserta Tinggi

Ia menambahkan, Pemprov Kalsel memang menargetkan peningkatan Indeks Pembangunan Kebudayaan, bahkan menjadikan sektor kebudayaan sebagai prioritas dalam RPJMD tahun 2025–2029.

“Pengembangan kebudayaan itu menjadi perhatian Gubernur Kalsel. Kita sadar bahwa memelihara warisan seni dan budaya adalah kewajiban kita bersama,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, Kepala UPTD Taman Budaya Kalsel, Suharyanti, menjelaskan kegiatan ini merupakan agenda tahunan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kalimantan Selatan ke-75.

“Kegiatan ini tidak terlepas dari tupoksi kami sebagai tempat pengembangan dan pelestarian budaya. Lebih dari itu, ini juga sebagai ajang kreativitas seni daerah,” jelasnya.

Dalam laporannya, Suharyanti menyebut Pawai Budaya Kayutangi diikuti 28 peserta dengan total lebih dari 600 orang.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan informasi tentang ragam budaya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Karasminan Banua akan berlangsung selama empat hari, dari 16 hingga 19 Agustus 2025, dengan rangkaian acara mulai dari pawai budaya hingga pagelaran seni.

Author