INTERAKSI.CO, Banjarbaru – Pelajar Kelas 1 SMP yang tinggal di kawasan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, ditemukan tewas tergantung di kamarnya.

Saksi matanya adalah kakaknya sendiri. Di rumah tersebut, mereka hanya tinggal berdua.

“Sebelum kejadian, korban berada di dalam kamarnya dengan pintu terkunci. Kakak korban sempat mendengar suara tangisan bercampur tawa, hingga tiba-tiba suara itu menghilang. Yang terdengar hanya bunyi ponsel milik korban,” ungkap Kapolres Banjarbaru melalui Kasi Humas, Ipda Kardi Gunadi.

Kakak korban kemudian memeriksa lewat jendela dan melihat korban telah mengikat lehernya dengan tali rafia ungu yang terikat di jendela.

“Kakak korban mencoba memanjat kamar menggunakan selang, tetapi tidak berhasil. Ia lalu pergi ke rumah tantenya untuk meminjam tangga dan mengabarkan kondisi korban,” tambahnya.

Saat dicek, korban sudah tidak bernapas, tubuhnya membiru, dan ditemukan dalam posisi duduk.

Tim Identifikasi Polres Banjarbaru yang memeriksa tubuh korban tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD Banjarbaru untuk visum et repertum.

Polisi kemudian mengamankan barang bukti tali rafia ungu sepanjang 1,5 meter, ponsel merek Infinix 50i warna silver dengan pelindung ponsel warna putih bening, korek api warna hijau.

Dari hasil interogasi kakak korban, korbans ering berimajinasi sendiri dan sudah beberapa hari tidak tidur. Korban juga memiliki riwayat penyakit maag.

 

Author