INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Pemkot Banjarmasin bersama DWP Banjarmasin menggelar kegiatan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Kekerasan di Banjarmasin Command Center, Selasa (22/4/2025).
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ananda, membuka kegiatan tersebut dan menekankan pentingnya memperkuat koordinasi serta meningkatkan kompetensi petugas dalam melindungi perempuan dan anak dari kekerasan.
“Kami berharap apabila terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak, masyarakat yang melihat hendaknya tidak tinggal diam, tetapi dapat turut memberikan laporan,” ujar Ananda.
Ananda mengatakan kekerasan tidak hanya terbatas pada fisik, tetapi juga bisa berbentuk kekerasan verbal maupun psikologis. Sehingga perlu perhatian khusus untuk menangani permasalahan tersebut.
“Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjarmasin saat ini telah memiliki UPT khusus untuk penanganan tersebut,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ananda memastikan identitas pelapor akan dijaga kerahasiaannya agar masyarakat tidak takut untuk melapor.

“Kami masih melihat adanya kekhawatiran yang dialami masyarakat. Jika memberikan laporan, maka identitas akan terbuka ke mana-mana,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjarmasin, Ramadan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu fokus utama dari kepemimpinan baru di Pemko Banjarmasin, Yamin-Ananda.
Dengan melibatkan DWP di lingkungan Pemkot Banjarmasin, kegiatan ini diharapkan menjadi sarana sosialisasi isu perlindungan perempuan dan anak di berbagai ruang, seperti tempat kerja, lingkungan tinggal, organisasi, arisan, dan kegiatan Dharma Wanita.
Baca juga: Dua Mobil Terlibat Kecelakaan di Jalan Lingkar 30 Batulicin
“Harapannya ke depan, kami akan mengajak Dharma Wanita untuk memberikan sosialisasi di sekolah-sekolah yang ada di Kota Banjarmasin,” ujar Ramadan.
Ketua TP PKK Kota Banjarmasin, Neli Listriani, turut mendukung dan menyatakan TP PKK akan aktif menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui kegiatan edukatif di lapangan.
“TP PKK Banjarmasin melakukan sosialisasi sampai ke kelurahan agar masyarakat semakin sadar untuk melaporkan jika melihat atau mengalami kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ungkapnya.
Menurut Neli, sosialisasi langsung ke masyarakat sangat penting, mengingat tingginya angka kekerasan yang terjadi.
“Mengingat, di Kota Banjarmasin kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebesar 70 persen,” tandasnya.