INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Petisi untuk mencopot Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Sarana Keagamaan mendapat respons luar biasa dari masyarakat.
Hingga Jumat (6/12/2024) pukul 12.20 WITA, sebanyak 264.814 orang telah menandatangani petisi tersebut melalui platform Change.org.

Latar Belakang Kontroversi
Petisi Copot Gus Miftah diluncurkan pada Rabu (4/12/2024) setelah video viral menunjukkan Gus Miftah melontarkan kata-kata yang dianggap menghina seorang penjual es teh bernama Sunhaji.
Insiden tersebut terjadi saat acara Magelang Bersholawat di Lapangan Drh. Soepardi, Mungkid, Kabupaten Magelang pada 20 November 2024. Dalam video yang beredar, Gus Miftah terlihat menyebut kalimat:
“Yo kono didol, g*bk” (ya sana dijual, g****k)**
Kalimat ini mengundang gelombang kritik karena dianggap tidak pantas, terutama mengingat posisinya sebagai tokoh publik dan utusan khusus presiden.
Baca juga: Gus Miftah Minta Maaf Setelah Bilang ‘Goblok’ ke Pedagang Es Teh
Teguran dan Permintaan Maaf
Menanggapi kontroversi tersebut, Sekretaris Kabinet Mayor Inf Teddy Indra Wijaya memberikan teguran langsung kepada Gus Miftah. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengonfirmasi tindakan tersebut.
Dalam video klarifikasi, Gus Miftah menyatakan penyesalannya:
“Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab yang hari ini berada di Kupang untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum.”
Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan berkomitmen untuk meminta maaf langsung kepada Sunhaji:
“Atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung. Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya.”
Lihat postingan ini di Instagram
Respons Publik
Dalam waktu satu hari sejak peluncuran, petisi telah mendapatkan 174.038 tanda tangan. Dukungan terus mengalir, mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap insiden tersebut.
Posisi Gus Miftah sebagai utusan khusus presiden dianggap bertanggung jawab dalam menjaga kerukunan dan tidak mencerminkan perilaku yang dapat menimbulkan polemik di masyarakat.
Langkah Selanjutnya
Tindakan lebih lanjut terkait posisi Gus Miftah kini menjadi perhatian publik. Sementara itu, masyarakat menantikan apakah permintaan maaf dan langkah perbaikan Gus Miftah dapat meredakan polemik ini.
Presiden Prabowo Subianto diharapkan memberikan respons resmi terkait desakan yang semakin besar terhadap posisi Gus Miftah.





