INTERAKSI.CO, Kandangan – Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan kembali menggelar Bimbingan Teknis Storytelling Destinasi Pariwisata.

Kali ini Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang menjadi giliran untuk mempelajari secara langsung teknik dan pemahaman storytelling.

Kegiatan tersebut dipusatkan di April Story Cafe, Jalan Al Falah No. 54, Kecamatan Kandangan, Kamis (10/7/2025).

Diskusi panel menjadi pembuka acara. Menghadirkan Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Kalsel, Mugeni, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Wisata, Musrefinah Lediya, dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber: Novyandi Saputra, akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat, dan Bayu Bastari Setiawan, pegiat teater Kalimantan Selatan.

Bimtek ini mengajak Pokdarwis memahami storytelling sebagai alat promosi dan branding destinasi, lengkap dengan sesi praktik lewat workshop teknik bercerita.

Peserta bimtek Storytelling untuk Pokdarwis Hulu Sungai Selatan. Foto: Dispar Kalsel

Baca juga: Pemkot Banjarmasin Gelar “Sedekah Sampah”, Tukar Sampah Jadi Sembako

Baca juga: Polisi Ringkus Dua Penipu Bermodus Pengadaan Kitab Fiktif di Banjarbaru

Plt Kepala Disporapar Hulu Sungai Selatan, Salapuddin, menilai pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas dan pengetahuan anggota Pokdarwis agar lebih siap mendukung pengembangan pariwisata di daerah.

“Kita semua menyadari bahwa keberhasilan sektor pariwisata tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada peran serta masyarakat, khususnya Pokdarwis sebagai ujung tombak di lapangan,” kata Salapuddin.

Hulu Sungai Selatan memang dikenal memiliki banyak destinasi wisata unggulan, seperti Air Terjun Haratai, Bukit Langara, Wisata Air Panas Tanuhi, hingga Air Jeram Balo di Desa Hamak Utara.

Maka dari itu, lanjutnya, pelatihan ini diharapkan dapat mendorong anggota Pokdarwis untuk memahami prinsip pelayanan dan mampu menyampaikan narasi destinasi wisata dengan lebih menarik dan berdaya saing.

Kegiatan ini diikuti oleh belasan Pokdarwis dari berbagai wilayah di Hulu Sungai Selatan. Peserta tidak hanya mendapatkan materi teori, tetapi juga praktik langsung menceritakan potensi wisata di daerah masing-masing.

Author