INTERAKSI.CO, Jakarta – Hasbiallah Ilyas, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, menjadi sorotan publik karena pandangannya mengenai operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon Dewan Pengawas KPK, Hasbi menyampaikan pendapatnya yang kontroversial.

Ia menyebut OTT KPK sebagai tindakan “kampungan,” sejalan dengan pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan. Bahkan, Hasbi meminta tanggapan Wisnu Baroto, calon Dewas KPK, agar OTT dihapuskan.

“Saya minta tanggapan Bapak, bagaimana kalau OTT ini dihilangkan saja di negeri ini,” ujar Hasbi pada 20 November 2024 dalam rapat Komisi III DPR RI.

Baca juga: Tragedi Polisi Tembak Polisi: Strategi Interogasi untuk AKP Dadang Iskandar yang Diduga Gangguan Mental

Hasbi beralasan bahwa OTT menyebabkan pemborosan anggaran karena tindakan korupsi tetap terjadi, dan negara harus mengeluarkan biaya tambahan untuk proses penangkapan.

“Saya pernah bertanya kepada salah satu mantan pimpinan KPK, berapa banyak uang yang dihabiskan dalam setahun untuk mengejar OTT. Setelah uang negara hilang, baru pelaku ditangkap,” ungkapnya.

Sebagai solusi, Hasbi mengusulkan agar KPK menghubungi pejabat yang terindikasi korupsi lebih dulu untuk mencegah terjadinya kerugian negara.

“Kalau sudah tahu ada pejabat yang akan korupsi, kenapa tidak ditelepon saja? Katakan, ‘Jangan melakukan korupsi, atau Anda akan saya tangkap.’ Dengan begitu, tidak ada uang negara yang dirugikan,” ujarnya.

Karier Politik Hasbiallah Ilyas

Hasbiallah Ilyas lahir di Jakarta pada 8 Maret 1974. Sebelum menjadi anggota DPR RI, ia menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2009-2014 dan 2019-2024. Pada periode terakhir, ia memimpin Fraksi PKB di DPRD DKI Jakarta.

Sebagai lulusan Universitas Damaskus dengan gelar S1, Hasbi aktif dalam organisasi pelajar Indonesia di Suriah. Setelah kembali ke Tanah Air, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di Institut Ilmu Qur’an Jakarta pada 2011. Ia juga aktif mengajar ilmu agama di Pesantren Al-Kenanniyah, Jakarta Timur, yang dikelola keluarganya.

Harta Kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 31 Maret 2024, Hasbiallah memiliki total kekayaan Rp 17,2 miliar. Kekayaan ini terdiri dari:

Aset Tanah dan Bangunan: Delapan bidang tanah dan bangunan di Bekasi serta satu di Jakarta Timur senilai Rp 16,82 miliar, berasal dari warisan.

Kendaraan: Dua unit mobil, yakni Honda CR-V 2019 senilai Rp 310 juta dan Hyundai Creta 2022 senilai Rp 322 juta.

Kas dan Setara Kas: Rp 7 juta.

Utang: Rp 262,26 juta.

Setelah dikurangi utang, kekayaan bersih Hasbiallah mencapai Rp 17,2 miliar.

Sebagai Ketua DPW PKB Jakarta, Hasbi terus aktif berkontribusi di bidang politik dan keagamaan. Namun, pandangannya terkait pemberantasan korupsi kini memicu perdebatan publik yang tajam.

Author