MUDAH bagi warga Banjarbaru menjadi pemilih cerdas, karena tingkat pendidikan, atau jumlah warga terdidiknya di Kalimantan Selatan tertinggi. Indeks Pembangunan Manusianya juga tertinggi.

Anak-anak mudanya sangat kritis, tidak bisa diperdaya dengan segala macam pencitraan. Pun warga pada umumnya, tidak mudah digoda dengan segala hal yang membuatnya menjadi tidak cerdas. Karena sejatinya, atmosfir kotanya adalah kota pelajar – kota pendidikan, yang setiap saat merangsang untuk senantiasa mengunakan akal sehat dalam bertindak.

Menyangkut pilihan Pilkada, tentu bukan perkara sesaat, nasib sebulan atau hanya setahun. Ini perkara 5 tahun, bahkan dampak kebijakan yang dibuat melebihi 5 tahun. Terhadap hal yang memberi dampak panjang dan besar, haruslah diputuskan dengan segenap pemikiran, segenap potensi kecerdasan, agar tidak salah memilih.

Dalam Pilkada ini, kelompok terdidik yang silent, yang pura-pura tidak mengamati namun sangat memahami, jumlahnya sangat besar. Kelompok inilah yang menjadi pemilih terbanyak di kota Banjarbaru. Kelompok yang tidak perlu bicara, tapi mampu menentukan pilihannya dengan cerdas, dan jumlahnya tentu saja sangat banyak.

Kalau pun ada yang ingin berbuat curang, menggunakan strategi politik uang, tantangannya sangat tidak mudah dan tidak murah.

Kalau di tempat lain 50 ribu atau 100 ribu sudah mampu mengubah pilihan. Di Banjarbaru setidaknya perlu 500 ribu, 1 juta, bahkan lebih dari itu. Kurang dari pada itu tidak akan mampu mengubah apapun, bahkan dianggap hinaan. Uang pasti akan hilang percuma dan tidak berbuah dukungan suara. Itu pun belum tentu mengubah kecerdasan yang sudah berurat berakar pada warga Banjarbaru.

Apalagi menyandang kota pelajar, memikul predikat Ibu Kota Provinsi, serta kota pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan yang sangat mentereng. Kota dimana para pejabat, dosen, mahasiswa, profesional dan semua orang terdidik, memberi pengaruh pada pergaulan warganya keseharian.

Jadi, sekali pun buzzer dari seluruh penjuru mata angin didatangkan menggoda warga Banjarbaru dengan segala upaya, termasuk melipat gandakan jumlah money politik, atau menggoda penyelenggara bermain curang. Yakinlah, harga diri warga Banjarbaru, jauh lebih mahal dari nilai apapun yang ditawarkan.

Warga Banjarbaru, dengan segala kesadaran dan harga dirinya, tetap menjadi pemilih cerdas, karena sadar bahwa PSU Pilkada, menyangkut harga diri dan masa depan.

Penulis: Noohalis Majid

Author