INTERAKSI.CO, Jakarta – Sebanyak 231 penyair dari dalam dan luar negeri menghadiri Pertemuan Penyair Nasional (PPN) ke-13 di Jakarta, 11–14 September 2025.
Acara berlangsung di Taman Ismail Marzuki (TIM), Monas, Perpustakaan Nasional, hingga Gedung Badan Bahasa. PPN menjadi agenda dua tahunan yang mempertemukan sastrawan Asia Tenggara dan sejumlah negara lain seperti Korea Selatan, Iran, India, China, Timor Leste, Filipina, Vietnam, hingga Madagaskar.
Apresiasi Perkembangan Perpuisian
PPN bertujuan mempererat persaudaraan dan perdamaian dunia, terutama di kawasan ASEAN. Kegiatan ini juga meneguhkan Jakarta sebagai Kota Sastra Dunia dan episentrum sastra Asia Tenggara. Selain itu, PPN mendorong peran puisi sebagai media diplomasi budaya sekaligus mendukung wisata sastra.
Baca juga: Pesan Pemerintah Diputar di Bioskop, Mensesneg: Itu Hal Wajar
Ketua PPN ke-13, Ahmadun Yosi Herfanda, menegaskan forum ini bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan juga ruang untuk saling mengenali, memahami, dan mengapresiasi perkembangan perpuisian di kawasan.
“Setiap PPN selalu melahirkan antologi puisi bersama. Jika dikumpulkan, karya-karya itu akan membentuk peta perkembangan perpuisian di lima negara serumpun,” ujar Ahmadun di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Ia menambahkan, PPN juga menghasilkan banyak makalah dan pemikiran sastra, meski sebagian besar belum dibukukan.
Seleksi Ketat Karya Penyair
Menurut Ahmadun, seluruh penyair yang hadir telah melalui seleksi ketat. Panitia mengkurasi karya mereka sebelum mengundang ke Jakarta. Beberapa penyair tampil membawakan puisi terbaiknya.
Selain pembacaan puisi, PPN ke-13 menghadirkan seminar, sarasehan, talkshow, serta workshop penulisan puisi bagi pelajar dan mahasiswa. Acara juga meliputi penerbitan dan peluncuran buku kumpulan puisi Asia Tenggara, wisata budaya ke Monas, pentas sastra, musikalisasi puisi, dan bazar buku.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, perwakilan Badan Bahasa, dan Perpustakaan Nasional turut menyampaikan orasi budaya dalam rangkaian kegiatan tersebut.