Oleh: Puja Mandela
(Pemimpin Redaksi Interaksi.co)
Saudara-saudara, jika ada yang menanyakan siapa yang hari ini bisa menumbangkan oligarki? Mungkin kita harus memutar kepala ke segala arah dan mengumpulkan energi dari berbagai sudut tergelap yang tak terjangkau oleh mata. Tetapi pada akhirnya, jawabannya mungkin hanya satu: Tidak ada.
Oligarki itu seperti angin gurun. Tak terlihat, tak teraba, tapi menerjang apa saja. Mereka bercokol di setiap sudut: di gedung-gedung tinggi penuh janji politik, di ruang rapat yang hanya bisa dimasuki oleh orang yang berkantong tebal, bahkan di mimbar-mimbar keagamaan yang mestinya suci. Kekuatannya mengakar, dari ekonomi hingga keyakinan, dari pejabat hingga aparat, bahkan merangkul media dan aktivis dalam pelukannya yang dingin.
Lalu bagaimana cara kita melawan?
Masyarakat kita layaknya anak-anak kecil yang mencoba mendobrak pintu baja dengan kayu rapuh. Ada yang berteriak-teriak di media sosial, ada yang menulis puisi penuh kepedihan di beranda fesbuk, ada yang nekat turun ke jalan meski tahu yang menanti hanyalah gas air mata atau ancaman penjara.
Tapi apakah itu cukup? Tidak. Bagi oligarki, semua itu hanya gigitan kecil, tak ubahnya semut yang menggelitik kaki raksasa. Mereka tertawa, mengepulkan asap cerutu, sambil menandatangani dokumen-dokumen yang menambah derita kita.
Setiap lima tahun sekali, mereka mengulurkan tangan, membagi recehan. Orang-orang bersorak, merasa mendapat ‘anugerah’ dari suara Tuhan. Tapi itu hanya ilusi. Oligarki tahu cara bermain. Mereka memberikan seratus, untuk mengambil seribu.
Dan jika hari ini kita bicara tentang harapan, mungkin hanya fiksi yang bisa memberikannya. Zona Merah, sebuah series yang menggambarkan kekuasaan tumbang bukan oleh manusia, tetapi oleh virus zombie yang menyebar dengan begitu cepat. Di sana, oligarki dilumat oleh kekacauan super dahsyat.
Tapi saudara-saudara, apakah kita menginginkan dunia yang seperti itu? Tempat yang kita tinggali dihuni oleh para zombie, dan satu-satunya yang bisa dipercaya adalah kapak di tangan kita? Beberapa orang mungkin akan bilang, “Kenapa tidak? Sebab, ketika kita bicara, mereka tak mendengar. Ketika kita melawan, mereka menindas. Mungkin hidup dengan zombie lebih masuk akal daripada hidup dengan oligarki”.
Akan tetapi, sejatinya oligarki dan zombie itu sama saja. Dua-duanya adalah virus berbahaya. Bedanya, zombie hanya haus darah. Sementara oligarki ingin segalanya—kekuasaan, uang, kehormatan, dan bahkan keyakinan kita semua.
Lantas, kalau situasinya sudah segawat ini, siapa yang bisa menghentikan mereka?
Bob Dylan, musisi protes asal Amerika Serikat, akan menjawabnya.
“The answer, my friend, is blowin’ in the wind/the answer is blowin’ in the wind…”