INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) yang berlangsung di Hotel Treepark, Banjarmasin, secara resmi ditutup pada Sabtu (13/7/2024) malam.

Rini Dwi Masmuda dari LPPL Abdi Persada berhasil meraih poin tertinggi dengan nilai 95, diikuti Puja Mandela dari interaksi.co dengan nilai 90, dan Muhammad Syahbani (bakabar.com) yang meraih nilai 85.

Di posisi empat ada nama Risma (Mata Banua) dengan poin 75 dan Devi Farah Diba (Kalimantan Post) mengikuti di belakangnya dengan poin 70. Pengumuman lima besar langsung disampaikan oleh Kepala SJI Kalsel, Toto Fachrudin.

“Tidak menyangka. Tidak bisa berkata-kata. Saya gugup sekali,” kata Rini saat diminta memberikan testimoni usai pengumuman.

“Ini bukan akhir dari pembelajaran kita, tapi awal dari segalanya untuk bisa terus menjunjung tinggi integritas, wawasan kebangsaan, berpikir kritis, dan menjadi jurnalis yang multitalenta,” tambah wanita yang sudah 20 tahun menjadi penyiar itu.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Pusat, Hendry Ch Bangun, menutup SJI secara resmi setelah empat hari acara berlangsung.

“PWI harus selalu the best! Selamat buat teman-teman,” katanya sebelum menutup SJI.

Di sudut yang lain, wajah Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie, nampak semringah. Berkali-kali dia mengungkapkan rasa bangganya dengan seluruh peserta SJI Kalsel 2024 yang telah lulus dan menjadi wartawan yang berkompeten.

Sebelum sesi penutupan, pada Sabtu siang, seluruh peserta menjalani ujian akhir yakni mempresentasikan makalah di depan para penguji. Sebelum dipanggil, Wahyu, peserta SJI dari Radar Banjarmasin, sering mondar-mandir di beranda hotel. Ia terlihat gugup dan beberapa kali mencoba mengusir perasaan yang mengganggunya itu.

Obrolan soal situasi di dalam ruang pengujian terus mengalir deras mengiringi gerimis yang turun di Banjarmasin.

Sebelumnya, PWI Kalsel telah menyeleksi secara ketat 500-an wartawan di Banua. Dari jumlah jurnalis sebanyak itu, ada 30 orang yang dinyatakan layak mengikuti SJI.

Nama-nama Besar Jadi Narasumber SJI

PWI Kalsel mendatangkan banyak pemateri yang tak hanya berkompeten, tetapi juga memiliki seabreg pengalaman.

Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menyampaikan materi tentang wawasan kebangsaan dan jurnalistik pada kelas SJI hari pertama. Lalu ada Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI, Agus Sudibyo, yang membawakan materi soal Jurnalisme dan Pemanfaatan AI.

Sekolah hari pertama ditutup dengan pemaparan Direktur Sekolah Jurnalisme Indonesia, Ahmed Kurnia, yang banyak mengajarkan tentang teknik wawancara.

Pada hari kedua, wartawan senior zekaligus motivator, Aqua Dwipayana, banyak memberikan motivasi dan nasihat kepada para peserta. Dia bahkan memberikan banyak apresiasi. Salah satunya memberikan buku kepada peserta yang menonjol. Aqua juga berjanji memberikan tiket gratis pulang pergi Banjarmasin – Yogyakarta kepada peringkat pertama SJI Kalsel.

Setelah banyak mendengar motivasi dari Aqua Dwipayana, para peserta langsung digenjot dengan materi-materi yang disampaikan Kepala SJI Kalsel, Toto Fachrudin. Toto menekankan pentingnya jurnalis memahami proses mencari, mengembangkan berita, termasuk membuat konstruksi berita. Kelas hari kedua ditutup dengan pemaparan dari Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat, M. Nasir.

Di hari ketiga, Dhana Kencana dari IDN Times, Arbain Rambey sebagai fotografer senior, Adek Media Roza dari Direktur Eksekutif Katadata, dan Merdi Sofansyah, bergiliran memberikan materi. Seluruh siswa SJI tetap bersemangat dan terus meneriakkan, “Pagi, pagi, pagi!” yang diajarkan Kepala SJI, Toto Fachrudin, meskipun matahari sudah tenggelam di ufuk barat.

Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie, diapit oleh Rini Dwi Masmuda dan Puja Mandela. Foto-Dok

Author