INTERAKSI.CO, Batulicin – Pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) jadi salah satu topik yang dibahas dalam Sosialisasi Empat Pilar bersama anggota DPR/MPR RI, Novri Ompusunggu, di Desa Gusunge, Kusan Hilir, Tanah Bumbu, pada Sabtu 3 Agustus 2024. Acara digelar pada pukul 16.00 hingga 21.00 Wita.
Isu ini menjadi salah satu topik pembahasan setelah salah satu peserta, Rohimah Nur Jannah, bertanya soal eksistensi kelompok UMKM pengolahan ikan di tengah krisis iklim.
“Apa yang menjadi upaya Bapak agar kami sebagai kelompok masyarakat UMKM pengolahan hasil tangkapan nelayan tetap bisa bertahan di tengah krisis iklim?” katanya.
Novri Ompusunggu kemudian menjawab. “Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memperjuangkan kebijakan yang memberikan dukungan teknis dan finansial kepada UMKM. Ini termasuk fasilitasi akses terhadap teknologi ramah lingkungan, pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pengolahan hasil tangkapan ikan, serta pemberian subsidi atau bantuan modal untuk mengatasi tantangan yang dihadapi akibat perubahan iklim,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
“Selain itu, penguatan jaringan distribusi dan pemasaran juga sangat penting untuk memastikan produk-produk olahan tetap bisa diakses oleh pasar secara stabil,” tambahnya.
Sebagai contoh, lanjut Novri, kelompok ibu-ibu yang mengolah hasil tangkapan ikan di daerah pesisir dapat didorong untuk mengikuti pelatihan tentang teknik pengolahan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti pengeringan ikan dengan teknologi modern yang mengurangi penggunaan bahan kimia.
Program-program seperti ini, kata dia, dapat membantu meningkatkan kualitas produk, mengurangi kerugian akibat perubahan iklim, dan memperluas pasar.
“Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan pelatihan yang relevan, kelompok UMKM ini akan lebih mampu beradaptasi dan bertahan dalam kondisi yang tidak menentu, serta terus berkontribusi pada perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Diana, peserta lainnya, bertanya soal pengaruh Sosialisasi Empat Pilar pada ekonomi petani dan nelayan di Desa Gusunge.
“Dengan dukungan yang lebih terarah, petani dan nelayan akan memiliki akses yang lebih baik terhadap informasi, teknologi, dan sumber daya yang dapat meningkatkan hasil produksi mereka,” kata Novri, menjelaskan.
“Misalnya, pelatihan tentang teknik pertanian atau perikanan yang efisien dan ramah lingkungan dapat membantu mereka meningkatkan hasil panen dan tangkapan ikan. Selain itu, akses ke pasar yang lebih baik dan dukungan finansial dapat mengurangi beban biaya dan meningkatkan pendapatan mereka,” tambah dia.
Secara keseluruhan, lanjutnya, langkah-langkah ini dapat memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa Gusunge.
Untuk memastikan sosialisasi MPR memberikan dampak positif yang signifikan terhadap ekonomi petani dan nelayan di Desa Gusunge, Novri menilai perlu melakukan pendekatan yang lebih strategis dan berkelanjutan.
Kegiatan sosialisasi, kata Novri, harus fokus pada penyampaian informasi dan dukungan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta memastikan bahwa program-program tersebut memiliki dampak yang nyata.
“Ini bisa mencakup pelatihan keterampilan praktis, akses kepada teknologi terbaru, serta bantuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan manajemen usaha. Misalnya, sosialisasi bisa melibatkan pendampingan dalam mengelola usaha pertanian dan perikanan, serta memberikan akses ke pasar dan fasilitas penyimpanan yang lebih baik,” paparnya.
Sosialisasi Empat Pilar ini dihadiri 150-an peserta, terdiri dari kepala desa, para tokoh, serta masyarakat petani dan nelayan di Desa Gusunge, Kusan Hilir. (adv)