INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Titian cor beton di RT 02 Kampung Hijau, Kota Banjarmasin mengalami kemiringan ke arah sungai.

Kondisinya terendam air dan ditumbuhi lumut. Sebagian pagar besi di sisi titian juga tampak jebol.

Warga setempat memasang bambu sebagai pembatas sementara demi menjaga keselamatan pengendara motor maupun pejalan kaki.

“Kondisi seperti ini sudah lima tahunan. Semakin hari, semakin parah. Seringkali pengendara motor terjatuh. Untungnya masih ada pagar, kalau tidak ada, langsung nyemplung ke sungai,” kata Abdullah, warga RT 02 Kampung Hijau kepada Interaksidotco, Jumat (16/5/2025) petang.

Kondisi Titian beton Kampung Hijau RT. 02 per 16 Mei 2025. Foto: Interaksi.co/Rezaldi

Baca juga: Komite Ekraf Banjarmasin Rilis Buku Perjalanan Ekonomi dan Penelitian Hexa-Helix

Baca juga: Camat hingga RT di Banjarbaru Tegas Membantah Terlibat Politik Praktis di PSU

Abdullah mengungkapkan petugas sebenarnya pernah datang untuk melihat kondisi titian, namun belum ada tindak lanjut hingga kini.

Ia khawatir, kerusakan akan makin parah karena titian terendam setiap hari dan terus tergerus ombak kelotok yang lewat.

“Sering bertanya (ke petugas) kapan diperbaiki. Sudah berapa kali survei-survei belum ada perbaikan,” tuturnya.

Ia berharap Pemerintah Kota Banjarmasin segera memperbaiki titian tersebut agar tidak terus membahayakan warga, khususnya anak-anak dan pengendara motor.

“Sudah sering pengendara motor jatuh dan anak-anak terpeleset. Takutnya yang jatuh ini tidak bisa berenang,” tukasnya.

Merespons hal itu, Wali Kota Banjarmasin Muhammad Yamin HR meminta dinas terkait segera meninjau secara langsung jika ada laporan masyarakat mengenai kondisi titian.

“Kalau memang itu sudah membahayakan bagi warga, segera untuk dimasukkan dalam anggaran untuk rehabilitasi atau diperbaiki kembali,” ujar Yamin saat diwawancarai sejumlah wartawan.

Terkait kemungkinan perbaikan dilakukan tahun ini, Yamin menyebut akan mencoba memasukkannya dalam APBD perubahan tahun 2025.

“Nanti akan kami coba tinjau kembali, yang pasti bagaimana anggarannya bisa mencukupi,” pungkasnya.

Author