INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Halaman Balai Kota Banjarmasin tampak ramai sejak pagi. Warga berdatangan membawa tumpukan kardus, sampah plastik, minyak jelantah, hingga pakaian layak pakai.

Mereka antusias mengikuti program penukaran sampah pilah dengan sembako. Sampah yang telah mereka kumpulkan dari rumah langsung ditimbang oleh petugas, lalu dikonversi ke dalam bentuk kupon belanja.

Rudy Zaiman (55), warga Kuin Cerucuk, menjadi salah satu warga yang datang. Ia membawa berbagai jenis sampah kertas.

“Saya membawa kardus, buku bekas sama HVS bekas. Hasilnya tadi pas ditimbang dapat 19,6 kilogram,” kata Rudy kepada Interaksidotco saat ditemui di lokasi, Sabtu (19/7/2025).

 

Warga Kuin Cerucuk, Rudy Zaiman saat diwawancarai. Foto: Interaksi.co/Rezaldi

Baca juga: Rakorda MUI se-Kalimantan Resmi Dibuka, Ini Agenda Utamanya

Dari hasil timbangannya, Rudy mendapat nilai tukar sebesar Rp63.000. Ia juga memperoleh bonus tambahan sebesar 50 persen, sehingga total kupon yang ia kantongi menjadi Rp94.500.

Prosesnya pun sederhana: mendaftar, menimbang sampah, lalu menerima kupon sesuai nilai konversi. Kupon itu kemudian bisa langsung ditukarkan dengan berbagai kebutuhan pokok.

“Tadi saya tukar dengan sembako: teh, kopi, kecap, dan mi instan,” ujarnya.

Rudy mengetahui informasi kegiatan ini dari grup WhatsApp kelurahan. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat, apalagi bagi warga dari kalangan menengah ke bawah. Selain mengurangi sampah, juga membantu kebutuhan rumah tangga.

Antusiasme warga Banjarmasin menukarkan sampah pilah dengan sembako. Foto: Interaksi.co/Rezaldi

Baca juga: Cerita Mereka yang Menggantung Harapan di Job Fair Naker Fest 2025

“Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah lebih bergairah mengumpulkan sampah supaya tidak dibuang sembarangan dan dapat ditukarkan dengan sembako,” tambahnya.

Rudy berharap program seperti ini bisa digelar rutin, tidak hanya saat peringatan Hari Lingkungan Hidup.

“Kalau bisa satu atau tiga bulan sekali dilaksanakan kegiatan seperti ini, itu lebih bagus lagi,” harapnya.

Mamisah Ratik Wan Bahurup Sembako, Solusi Nyata Atasi Sampah Kota

Mamisah Ratik Wan Bahurup Sembako merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kota Banjarmasin dengan jaringan bank sampah.

Tujuannya sederhana tapi berdampak: mendorong warga memilah sampah langsung dari rumah, lalu memberikan insentif nyata berupa kebutuhan pokok.

Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, mengatakan bahwa program ini merupakan peningkatan dari pendekatan sebelumnya yang hanya mengimbau warga untuk memilah sampah, tanpa imbalan apa pun.

Setiap jenis sampah punya nilai konversi berbeda, mulai dari plastik, kertas, logam, minyak jelantah, hingga pakaian bekas yang masih layak pakai.

“Ini menjadi langkah konkret untuk mengurangi sampah yang ada di Kota Banjarmasin. Jadi, pemilahan sampah itu bisa dihargai,” jelas Ikhsan kepada sejumlah wartawan.

Sekdako Banjarmasin, Ikhsan Budiman saat diwawancarai. Foto: Interaksi.co/Rezaldi

Senada dengan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, menyebut program ini sebagai bentuk upgrading dari gerakan pemilahan yang selama ini digalakkan.

Bedanya, kali ini masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya lewat sembako. Ia juga mengisyaratkan kegiatan ini akan terus berlanjut.

“Sesuai instruksi Wali Kota, nanti akan diadakan di tingkat kecamatan dan kelurahan,” jelasnya.

Author