INTERAKSI.CO, Kyiv – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menantang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu langsung di Istanbul, Turkiye, pada Kamis (15/5/2025), dalam upaya mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.

Namun, alih-alih merespons secara diplomatis, Rusia justru meluncurkan lebih dari 100 drone ke Ukraina hanya beberapa jam setelah tantangan tersebut dilontarkan.

Dalam sebuah unggahan di platform X pada Senin dini hari (12/5), Zelensky menyatakan kesiapannya untuk berdialog langsung dengan Putin. “Tidak ada gunanya memperpanjang pertumpahan darah ini. Saya akan menunggu Putin di Turkiye pada Kamis. Saya berharap Rusia tidak mencari-cari alasan,” tulisnya.

Pernyataan ini muncul setelah dukungan terbuka dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Lewat media sosialnya, Trump menegaskan pentingnya pembicaraan damai dan menyuarakan urgensi pertemuan itu dengan kalimat tegas: “ADAKAN PERTEMUANNYA, SEKARANG JUGA!!!”

Namun, harapan diplomasi itu dibalas dengan aksi militer. Menurut Angkatan Udara Ukraina, Rusia meluncurkan setidaknya 108 drone sepanjang malam.

Sebanyak 55 di antaranya berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina, sementara sisanya menyerang wilayah timur, utara, selatan, dan tengah negara tersebut.

Baca juga: Pesawat Militer China Pembawa Bantuan Terobos Wilayah Gaza, Israel Semakin Khawatir

Selain drone tempur, Rusia juga mengerahkan sekitar 30 drone simulasi, yang menurut pihak Ukraina, “hilang dalam perjalanan tanpa mengenai sasaran.”

Salah satu serangan bahkan menghantam kereta barang sipil, melukai masinis kereta. “Sebuah drone menghantam kereta kami, masinis terluka,” ungkap pihak Kereta Api Ukraina dalam pernyataannya.

Diplomasi yang Tertunda

Di sisi diplomatik, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy dijadwalkan bertemu dengan mitra-mitranya dari Eropa untuk membahas dukungan tambahan bagi Ukraina.

Pertemuan ini menjadi bagian dari rangkaian menuju KTT antara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan para pemimpin Uni Eropa pekan depan.

Sementara itu, Presiden Putin menyambut usulan pembicaraan langsung, tetapi menanggapi permintaan gencatan senjata selama 30 hari sebagai “sebuah ultimatum.”

Meskipun demikian, Putin telah mengusulkan perundingan langsung, sebuah langkah yang didukung penuh oleh Trump dan disambut terbuka oleh Zelensky.

Namun hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari Moskow apakah Putin akan hadir di Istanbul untuk pertemuan yang dijadwalkan pada 15 Mei.

Author