INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Pasar saham Indonesia masih melemah, dengan IHSG ditutup di level 6.665,045 pada Rabu (12/3), turun 5,86% sejak awal tahun (YTD). Meski begitu, beberapa emiten investasi tetap aktif melakukan strategi akuisisi dan pendanaan untuk menjaga kinerja mereka.
Strategi Akuisisi Saham
- Saratoga Investama Sedaya (SRTG) menambah kepemilikan di Merdeka Copper Gold (MDKA) sebanyak 121,76 juta saham pada 5 Maret 2025 dengan harga Rp 1.405 per saham. Ini meningkatkan kepemilikan SRTG di MDKA menjadi 20,08%.
- Elang Mahkota Teknologi (EMTK) memperbesar kepemilikan di Surya Citra Media (SCMA) dengan membeli 74,26 juta saham seharga Rp 202 per lembar. Setelah transaksi, EMTK menguasai 62,82% saham SCMA.
Baca juga: Investasi Emas Digital Melonjak Drastis, Pilihan Utama bagi Investor di Indonesia
Strategi Pendanaan
- Provident Investasi Bersama (PALM) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV senilai Rp 612,2 miliar, memanfaatkan tren suku bunga yang diprediksi turun.
- Astra International (ASII) memperluas portofolio investasinya ke sektor teknologi (data center), energi terbarukan (geothermal, solar PV, mini hydro), dan kesehatan (Halodoc, RS Hermina).
Analisis Pasar dan Rekomendasi Saham
- IHSG diperkirakan masih volatil, dipengaruhi oleh perang dagang, perlambatan ekonomi global, deflasi, dan fluktuasi harga komoditas.
- ASII direkomendasikan buy dengan target harga Rp 5.200 per saham, didukung oleh diversifikasi bisnisnya.
- SRTG direkomendasikan trading buy dengan target harga Rp 1.980 – Rp 2.100 per saham.
- Buy on weakness untuk SRTG, dengan potensi rebound di level Rp 1.995 per saham.
Secara keseluruhan, emiten investasi masih berpeluang bertahan dengan strategi akuisisi dan pendanaan yang tepat, meski tantangan ekonomi global tetap menjadi faktor risiko utama.