INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Sejumlah massa aksi BEM se-Kalsel yang berunjuk rasa menolak dan mencabut Undang-undang TNI di depan Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Selatan diduga mengalami tindakan represif dari aparat kepolisian.

Jenderal Lapangan BEM se-Kalsel, Dimas Bara Saputra, menyebut puluhan mahasiswa terkena pentungan dalam aksi tersebut.

“Alhamdulillah, hari ini tidak ada mahasiswa yang mengalami luka-luka. Hanya ada beberapa mahasiswa yang dipukul oleh polisi,” ujar Dimas kepada sejumlah wartawan pada Jum’at (21/3/2025).

Jenderal Lapangan BEM se-Kalsel
Jenderal Lapangan BEM se-Kalsel, Dimas Bara Saputra saat diwawancarai. Foto: Interaksi/Mohammad Rizky Rezaldi

Baca juga: BEM se-Kalsel Minta DPRD Provinsi Tolak RUU TNI

Lebih lanjut, ia mengungkapkan jumlah mahasiswa yang terkena pukulan pentungan dari polisi. “Mahasiswa yang terkena pukulan hampir lebih dari 40 orang,” tutupnya.

Sebagai informasi, insiden ini diduga terjadi saat mahasiswa merapatkan barisan dan mencoba mendekati Kantor DPRD Kalsel.

Situasi semakin memanas ketika mahasiswa dan aparat berhadapan, sehingga polisi diduga memukul beberapa massa aksi dengan pentungan.

Author