INTERAKSI.CO, Batulicin – Heri TMJ asal Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil menyabet juara pertama Tournament Billiard International Batulicin Open 2025. Ia pun diganjar hadiah fantastis sebesar Rp200 juta.
“Cukup tegang. Tidak menyangka juga bisa membalikkan keadaan,” kata Heri TMJ setelah menerima hadiah yang diserahkan oleh Wakil Bupati Tanah Bumbu, H. Bahsanuddin, Senin (21/4/2025) dini hari.
Partai final Tournament Billiard International Batulicin Open 2025 antara Heri TMJ dengan Gebby Adi Wibawa Putra yang berlangsung di Gimme Billiard Kecamatan Simpang Empat memang berlangsung seru. Meski Gebby tampil dominan pada enam match awal, tapi keadaan justru berbalik setelah break.
“Nggak menyangka. Saya main aman. Main apa adanya saja,” kata Heri, mengomentari dirinya yang sukses membalikkan skor.
Terkait Tournament Billiard International Batulicin Open 2025, Heri TMJ menyampaikan apresiasinya. Dia juga berharap turnamen ini digelar kembali tahun depan.
“Semoga tahun depan ada lagi,” kata Heri yang sudah dua kali berkunjung ke Batulicin untuk mengikuti turnamen biliar.
Digelar dalam rangka Hari Jadi ke-22 Kabupaten Tanah Bumbu, partai puncak ini memperebutkan Rp200 juta untuk sang juara, yang menjadi hadiah terbesar dunia biliar Indonesia tahun ini.
Laga dimulai pada Minggu (20/4) malam sekira pukul 22.30 Wita. Gebby tampil menekan sejak awal dan unggul sementara 4-2 sebelum break. Namun Heri tak gentar.
Ia menunjukkan mental juara dengan mengejar ketertinggalan hingga skor imbang 4-4, terutama memanfaatkan kesalahan Gebby di momen-momen krusial.
Aksi saling balas poin, eksekusi presisi, serta permainan strategi tingkat tinggi membuat pertandingan ini benar-benar mendebarkan.
Meski Gebby sempat unggul, Heri tampil lebih stabil dan konsisten di paruh kedua pertandingan.
Ia beberapa kali melakukan clear table dalam satu kesempatan yang menjadi penentu kemenangan. Akhirnya, Heri TMJ dinobatkan sebagai juara Batulicin Open 2025 setelah membalikkan skor menjadi 7-9.
Heri pun berhak atas hadiah Rp200 juta, sementara Gebby yang harus puas menjadi juara kedua membawa pulang Rp80 juta. Lalu, para semifinalis mendapat Rp30 juta dan top 8 memperoleh Rp11 juta.
Tak hanya itu, para peserta lain yang masuk ke 64 hingga 16 besar juga berhak atas hadiah uang tunai.
Turnamen ini menjadi sorotan nasional, tidak hanya karena skala internasionalnya, tetapi juga karena digelar untuk pertama kalinya di Batulicin, Tanah Bumbu.
Ketua Panitia, Sahmi, menegaskan ini adalah langkah awal untuk menghadirkan event-event biliar bertaraf internasional di Bumi Bersujud.
“Event ini bukan hanya kebanggaan Tanah Bumbu, tapi juga langkah nyata untuk memajukan olahraga biliar di Indonesia. Harapannya, ke depan, kegiatan seperti ini terus mendapat dukungan luas,” ujar Sahmi.
Owner Gimme Billiard dan inisiator utama kegiatan, Ghimoyo, menyebut misi utamanya adalah mengubah atmosfer dan citra biliar di tanah air.
“Kami ingin biliar dikenal bukan hanya sebagai permainan hiburan, tapi sebagai olahraga prestasi,” katanya.

Pujian juga datang dari berbagai tokoh biliar nasional. Ketua Persatuan Olahraga Billiar Seluruh Indonesia (POBSI) Kalimantan Selatan, H. Imus, menyebut event ini sebagai tonggak sejarah, karena Batulicin berani menjadi tuan rumah turnamen internasional dengan hadiah terbesar.
Sementara itu, Hamka dari POBSI pusat menilai potensi Tanah Bumbu sangat besar untuk menjadi tuan rumah seri-seri nasional ke depan.
“Ini tempat sudah memenuhi standar. Hadiah terbesar tahun ini, luar biasa,” ucapnya disambut tepuk tangan meriah.
Wakil Bupati yang juga Ketua POBSI Tanah Bumbu, H. Bahsanuddin, hadir mewakili Bupati dan menyampaikan kebanggaannya.
“Turnamen ini bukan hanya soal kompetisi, tapi juga soal silaturahmi, semangat olahraga, dan membangun masa depan generasi muda Tanah Bumbu. Kita akan jadikan ini sebagai agenda rutin yang lebih besar tiap tahunnya,” tegasnya.